17 C
New York
Saturday, October 26, 2024

Ilmuwan Ungkapkan Penyebab Rasa Sakit Mencabut Rambut

Jakarta, MISTAR.ID

Kita pasti menderita rasa sakit saat rambut ditarik, bahkan sampai tercabut? Aksi ini terasa begitu sakit, khususnya jika rambut tercabut dampak tarikan.

Hanya ternyata mencabut rambut sebanyak 10 kali lebih menyakitkan dibandingkan tertusuk jarum? Itu diketahui sesuai hasil dari penelitian laboratorium oleh para ahli.

Di pertemuan terkini Society for Neuroscience Oktober lalu, para pakar membeberkan jika mencabut rambut menyebabkan sinyal rasa sakit paling cepat dibandingkan rasa sakit lainnya. Apa pemicunya?

Baca juga:Ilmuwan Berikan Petunjuk Baru Penyatuan Sperma dan Sel Telur

Efek Sensor yang Menimbulkan Rasa Sakit

Para peneliti mendapati sensor yang menimbulkan rasa sakit saat rambut ditarik. Sensor ini mendistribusikan sinyal rasa sakit lewat serabut saraf dengan kecepatan sekitar 100 mil per jam, menjadikannya salah satu kode rasa sakit tercepat.

Rasa sakit bisa mencuat dari sejumlah keadaan seperti cubitan, gigitan, tamparan, tersandung sampai luka sayatan. Walaupun seluruh situasi ini menimbulkan rasa sakit, tarikan rambut menyebabkan sinyal rasa sakit yang lebih instan di saraf otak.

“Seluruh hal itu menyakitkan. Tidak mengejutkan apabila kita menemukan banyak cara yang menimbulkan rasa sakit,” sebut ahli saraf dari Universitas Texas di Dallas, Gregory Dussor, yang dilansir dari Science News, pada Selasa (22/10/24).

Baca juga:Ilmuwan Tangkap Suara Menyeramkan dari Medan Magnet Bumi

Protein Pengaruhi Rasa Sakit di Rambut

Salah seorang ahli saraf dari Universitas Linköping di Swedia, Emma Kindström, menerangkan bahwa rasa sakit imbas tarikan rambut bergantung pada protein besar berbentuk baling-baling yang disebut PIEZO2. Protein ini mendeteksi dan menanggapi rangsangan mekanik contohnya sentuhan ringan dan tekanan.

Namun PIEZO2 tak bisa mendeteksi rasa nyeri ‘akut’, sehingga orang-orang yang kekurangan protein ini tidak bisa merasakan sakit dampak mencabut rambut.

Saat rambut dicabut, sinyal bergerak sangat cepat, bahkan lebih cepat dibandingkan jenis rasa sakit lainnya. Tanda ini bergerak lewat saluran terisolasi yang disebut serabut saraf Aβ, yakni serabut saraf yang berfungsi mendistribusikan sinyal sensorik.

Baca juga:Gumpalan Putih Misterius di Pantai Newfoundland Bikin Bingung Ilmuwan

Selain itu, sinyal rasa sakit lainnya, seperti luka bakar imbas kompor panas, bergerak lebih lambat melalui jenis serabut yang tak serupa.

Penjelasan Kindström, masing-masing orang mungkin mempunyai respons sakit yang lain terhadap jenis sakit. Contohnya kala mandi dengan air panas, sebagian orang mempunyai toleransi pada suhu panas yang berbeda, atau saat mencabut rambut, seseorang mungkin merasa kesakitan dan sebagian tidak. (dtk/hm16)

Related Articles

Latest Articles