Medan, MISTAR.ID
Sejumlah ilmuwan terkemuka kembali menegaskan bahwa kecerdasan buatan (Artificial Intelligence-AI) bukanlah ‘mainan’ dan bisa menjadi bencana bagi umat manusia.
Dalam sebuah jurnal baru, para ilmuwan menyerukan agar regulasi terhadap teknologi ini dibuat lebih ketat. Mereka menegaskan, jika AI jatuh ke tangan yang salah – bisa digunakan membuat senjata biologis.
Ilmuwan telah lama mendesak pemimpin dunia agar membuat aturan lebih ketat terhadap risiko yang ditimbulkan oleh AI bagi dunia.
Namun dalam laporan baru yang diterbitkan, Senin (20/5/24), ilmuwan kembali mengingatkan bahwa pencapaian yang ada sekarang ini tidak akan pernah berhenti sejak pertemuan pertama AI Safety Summit di Bletchley Park enam bulan lalu.
Baca juga:Â Kemkominfo Ancam Blokir Telegram karena Tak Kooperatif
Para pemimpin dikatakan memiliki tanggung jawab untuk menghentikan perkembangan AI dengan kemampuan yang mengkhawatirkan, seperti perang biologi atau nuklir.
“Pada pertemuan terakhir AI, dunia sepakat bahwa kita butuh tindakan nyata. Tetapi sekarang sudah saatnya untuk beralih dari proposal yang samar menjadi komitmen konkret,” kata Profesor Philip Torr, Departemen Ilmu Teknik, Universitas Oxford, yang merupakan salah satu penulis dalam makalah tersebut, seperti dikutip The Sun.
Dalam laporan itu disebutkan, kemampuan AI saat ini telah banyak melampaui manusia dan terjadi banyak penyalahgunaan, seperti peretasan, kejahatan dunia maya, dan manipulasi sosial.
Namun, regulasi pencegahan terhadap hal-hal tersebut dirasa masih sangat kurang.
