19.2 C
New York
Thursday, August 8, 2024

Guru Besar Unpad Temukan Tumbuhan Aglaia untuk Obat Kanker

Jakarta, MISTAR.ID

Guru Besar Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran (Unpad) Desi Harneti Putri Huspa S menyebut tumbuhan aglaia berpotensi sebagai obat kanker. Peluang bagi peneliti terbuka untuk menguji senyawa potensial dari aglaia sebagai antikanker dengan efek samping minimal.

Desi menuturkan, terapi kanker saat ini umumnya masih menimbulkan efek samping. Seperti kerontokan rambut, mual, muntah, rasa lelah, nyeri kepala, dan berat badan menurun.

“Ini artinya treatment yang dilakukan tidak hanya menyasar kepada sel kanker, tetapi juga kepada sel sehat lainnya sehingga kurang selektivitasnya. Oleh sebab itu pencarian senyawa atau treatment dari senyawa bahan alam ini menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi efek samping ini,” kata Desi dalam Sajabi “Potensi Tumbuhan Aglaia Indonesia sebagai Obat Kanker” dalam keterangan tertulis, Rabu (18/10/23).

Desi dan tim meneliti kandungan metabolit sekunder dan kandungan aktivitas toksisitas dari sejumlah tumbuhan aglaia. Penelitian in vitro telah dilakukan di laboratorium terhadap sel murine leukeimia, sel kanker payudara, kanker serviks, melanoma, dan kanker prostat.

“(Sel kanker) ini dipilih karena selain sensivitasnya, juga tingginya tingkat kejadian di Indonesia,” papar Desi.

Baca Juga : Fokus Menjalankan Tugas Sebagai Menhan, Pengamat Politik Unpad: Elektabilitas Capres Prabowo Naik

Penelitian juga dilakukan dengan mempelajari hubungan struktur kimia dengan aktivitas senyawa dengan aktivitas sitotoksiknya. Tim berhasil mengisolasi 60 metabolit sekunder dari 11 tumbuhan aglaia Indonesia, meliputi 25 kelompok triterpenoid, 14 seskuiterpen, 13 steroid, 2 alkaloid, 2 flavanoid, 2 fenil alanin, 1 lignan, dan 1 flavaglin.

“Dari studi hubungan struktur dan aktivitas maka flavagin ini memiliki aktivitas sitotoksik yang paling tinggi dari semua kelompok senyawa lain,” ujar Desi.

Desi mengatakan, dari senyawa potensial akan dilakukan studi mekanisme penghambatan sel kanker. Selanjutnya, penelitian akan dilanjutkan dalam beberapa tahap, seperti derivatisasi dan sintesis parsial senyawa potensi untuk menentukan kandidat senyawa aktif pada obat, studi biosintesis, hingga uji klinis dan komersialisasi. (mci/hm24)

 

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles