4.3 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Google Punya Fitur Prediksi Cuaca Hingga 25 Hari ke Depan

Jakarta, MISTAR.ID

Google baru saja memamerkan inovasi terbaru di bidang kecerdasan buatan (AI) untuk prediksi cuaca yang dinamakan GenCast. Model ini merupakan sebuah high-resolution AI ensemble model yang mampu memprediksi cuaca hingga 25 hari ke depan.

GenCast diklaim mampu mengungguli sistem komputer super tercanggih untuk cuaca saat ini, yaitu European Centre for Medium-Range Weather Forecast (ECMWF).

Dilansir dari GSM Arena, Minggu (8/12/24), Google menjelaskan bahwa GenCast menggunakan pendekatan unik berbasis model difusi, mirip dengan model yang sering digunakan dalam generator gambar berbasis AI.

Namun, GenCast telah disesuaikan untuk geometri bumi dan dilatih menggunakan data cuaca ECMWF selama 40 tahun terakhir.

Baca juga: Google Perluas Jangkauan Ringkasan AI ke 100 Negara

Dalam pengujiannya, Google melatih GenCast dengan data cuaca hingga tahun 2018. Kemudian, mereka menjalankan 1.320 prakiraan untuk tahun 2019 dan membandingkannya dengan hasil prakiraan cuaca dari ECMWF ENS serta data cuaca asli.

“Hasilnya, GenCast lebih akurat dari ENS pada 97,2% kasus, dan 99,8% lebih akurat dalam prakiraan cuaca untuk 36 jam (atau lebih) ke depan,” kata Google dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, GenCast juga diuji untuk memprediksi jalur Topan Hagibis yang melanda Jepang pada tahun 2019. Model ini mampu memetakan arah topan dengan akurasi tinggi yang sesuai dengan kejadian sebenarnya.

Google menyebutkan bahwa GenCast memiliki potensi besar untuk berbagai aplikasi praktis, seperti memprediksi kecepatan angin untuk pembangkit listrik tenaga angin atau prakiraan cuaca bagi pembangkit listrik tenaga matahari.

Baca juga: Susul Microsoft, Google Gunakan Tenaga Nuklir Hidupkan Data Center AI

“GenCast dapat menghasilkan lebih dari 50 prediksi dengan berbagai kemungkinan dalam waktu 8 menit menggunakan Google Cloud TPU v5. Hal serupa biasanya memerlukan waktu berjam-jam dengan model komputer super saat ini,” tambahnya.

Sebagai model terbuka, Google merilis GenCast untuk diakses oleh publik dan berencana memperluas kolaborasinya dengan badan meteorologi seperti BMKG di berbagai negara, serta para peneliti guna meningkatkan performa prakiraan cuacanya. (gsm/hm20)

Related Articles

Latest Articles