18.2 C
New York
Tuesday, October 8, 2024

Ditemukan Sungai di Langit Sepanjang 2.000 Kilometer

Los Angeles, MISTAR.ID

Rivers in the sky atau biasa disebut dengan sungai langit terlihat di langit Pasifik Timur sepanjang 2.000 kilometer. Sungai di langit ini terlihat karena Kanada dan beberapa bagian Amerika Serikat (AS) dilanda hujan lebat yang tak biasa pada awal September.

Kolom uap air ini mengalir di atmosfer ketika sungai atmosfer mencapai daratan, uap air tersebut mendingin dan jatuh sebagai hujan atau salju. Biasanya, sungai atmosfer ini cukup lemah dan bermanfaat karena menambah pasokan air.

Namun, ketika salah satu kolom tersebut melewati Teluk Alaska pada akhir September, alirannya menjadi luar biasa deras, menyebabkan wilayah pesisir Kanada dan Alaska tenggara mengalami hujan lebat selama beberapa hari.

Mengutip IFL Science, Selasa (8/10/24), curah hujan terberat tercatat di Pegunungan Coast dan Hazelton serta Taman Nasional Glacier Bay.

Baca juga: 10 Oktober NASA Jelajahi dan Cari Tanda Kelayakan Huni di Bulan Jupiter

Di salah satu kota kecil di British Columbia, hujan turun selama empat hari berturut-turut, dengan curah hujan antara 56,2 mm hingga 99,3 mm per hari. Sebagai perbandingan, kota yang sama hanya menerima total 118,7 mm hujan sepanjang September 2023.

Ketika mencapai daratan, sungai atmosfer ini termasuk Kategori 4 atau 5, yang menunjukkan curah hujan sangat tinggi. Kategori 5, yang dikenal sebagai ‘kategori luar biasa’, membawa risiko banjir besar.

Sistem kategorisasi ini, yang diterapkan pada 2019, mirip dengan skala Saffir-Simpson untuk badai dan didasarkan pada intensitas serta durasi sungai atmosfer.

Salah satu faktor penting dalam penentuan skala ini adalah perhitungan Integrated Water Vapor Transport (IVT) atau transportasi uap air terpadu, yang menggabungkan kecepatan angin dan tingkat kelembapan atmosfer.

Para ilmuwan di Center for Western Weather and Water Extremes di University of California, San Diego, menghitung IVT untuk kejadian sungai atmosfer ini dan menemukan bahwa intensitasnya sangat tinggi, dibandingkan dengan kejadian serupa selama 23 tahun terakhir.

Bin Guan, ilmuwan atmosfer, menyebut intensitas tersebut luar biasa.

“Mengenai penyebabnya, Guan berpendapat bahwa mungkin ada perubahan pola iklim yang dikenal sebagai Osilasi Arktik, yang biasanya jarang terlihat pada September, sebagai faktor yang berpotensi menyebabkan kejadian sungai atmosfer yang sangat kuat ini,” jelas Guan. (ifl/hm20)

Previous article

Related Articles

Latest Articles