23.2 C
New York
Wednesday, August 7, 2024

Dianggap Bela Israel, Meta Terancam Diboikot di Malaysia

Jakarta, MISTAR.ID

Perusahaan Meta yang merupakan induk Facebook dan WhatsApp sedang menghadapi masalah kesalahpahaman dengan pemerintah Malaysia. Hal itu berawal dari dihapusnya postingan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang berisi pernyataan belasungkawa kepada pejabat Hamas tentang pembunuhan pemimpin kelompok itu Ismail Haniyeh.

Masalah ini membuat media sosial gempar. Bahkan, mereka sempat menyangka Meta mendukung Israel. Akan tetapi, pada Selasa 6 Agustus 2024, Meta meminta maaf atas ‘kesalahan operasional’ tersebut.

Dilansir dari Reuters, mereka telah memulihkan postingan PM Anwar Ibrahim tersebut dan dilabeli dengan ‘konten yang benar’. Menurut keterangan, perusahaan itu menggunakan gabungan deteksi otomatis dan peninjauan manusia untuk menghapus atau memberi label pada visual grafis.

Untuk diketahui, Anwar mengunggah rekaman video percakapan teleponnya dengan seorang pejabat Hamas di Facebook dan Instagram pada 31 Juli 2024 untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian Haniyeh.

Baca Juga : Meta Terbukti Langgar Hak Privasi

Ia juga mengunggah foto dari pertemuan terakhirnya dengan Haniyeh di Qatar pada bulan Mei, disertai pesan belasungkawa. Akan tetapi, postingan tersebut tiba-tiba hilang karean dihapus sistem dan mendapat label ‘Individu dan organisasi berbahaya’.

Pihak WhatsApp Pada tanggal 1 Agustus, PM Anwar menuduh Meta sebagai instrumen rezim Zionis Israel sebelum akhirnya Meta meminta maaf. Tindakan Meta ini pun menuai kecaman.

Di media sosial muncul komentar netizen yang berniat memboikot produk Meta, termasuk Facebook dan WhatsApp. Meski demikian, beberapa diantaranya membela lantaran produk Meta saat ini (termasuk Facebook dan WhatsApp) merupakan aplikasi yang berguna untuk komunikasi. (bc/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles