Jakarta, MISTAR.ID
Asteroid raksasa yang menghantam Bumi dan memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu ternyata terdiri dari dua batuan. Temuan terbaru menunjukkan bahwa batuan kedua, yang lebih kecil, menghantam laut lepas pantai Afrika Barat dan menciptakan kawah besar pada era yang sama.
Peneliti memperkirakan bahwa dampak asteroid ini dapat memicu “bencana besar,” termasuk tsunami setinggi 800 meter di Samudera Atlantik.
Uisdean Nicholson dari Universitas Heriot-Watt, Skotlandia, pertama kali menemukan kawah Nadir pada tahun 2022. Kini, para ilmuwan yakin bahwa depresi sepanjang sembilan kilometer tersebut disebabkan oleh asteroid yang menabrak dasar laut.
Meski mereka belum bisa menentukan waktu pasti kejadian ini, asteroid yang menciptakan kawah Nadir muncul pada akhir periode Cretaceous, bersamaan dengan asteroid yang meninggalkan kawah Chicxulub di Meksiko.
Baca Juga : Asteroid Mini Kunjungi Bumi Akhir September 2024
Ketika asteroid lebih kecil menabrak atmosfer Bumi, bola api raksasa terbentuk, berukuran sekitar 24 kali Matahari di langit. Ledakan yang dihasilkan dapat memicu gempa bumi berkekuatan 7 skala Richter dan tsunami besar.
Asteroid Nadir berukuran sekitar 450-500 meter dan menghantam Bumi dengan kecepatan 72.000 kilometer per jam. Peristiwa serupa yang paling mendekati dalam sejarah manusia adalah ledakan Tunguska pada tahun 1908, ketika asteroid lebih kecil meledak di atas Siberia.
Nicholson dan timnya menggunakan data 3D resolusi tinggi untuk menganalisis kawah Nadir, yang terpelihara dengan baik. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang struktur kawah tubrukan asteroid. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications Earth & Environment, menandai langkah penting dalam pemahaman kita tentang dampak asteroid di Bumi.
