Washington, D.C, MISTAR.ID
Apple menegaskan tidak akan mengembangkan mesin pencari sendiri untuk bersaing dengan Google, meskipun terlibat dalam kasus anti-monopoli yang menyeret Google. Hal ini diungkapkan oleh Senior Vice President of Services Apple, Eddy Cue, dalam pernyataan yang diajukan ke pengadilan federal AS di Washington, D.C.
Kasus ini bermula dari kontrak senilai USD 20 miliar antara Google dan Apple, di mana Google menjadi mesin pencari default di browser Safari. Kementerian Kehakiman AS (DOJ) menyebut kontrak tersebut melanggar aturan anti-monopoli, sehingga mendorong pengadilan untuk mempertimbangkan solusi yang dapat memaksa Apple mengembangkan mesin pencari sendiri.
Namun, Cue menyatakan bahwa asumsi tersebut tidak realistis. Menurutnya, Apple tidak berniat membuat mesin pencari karena pengembangannya membutuhkan waktu bertahun-tahun dan investasi besar, yang dinilai tidak sejalan dengan prioritas perusahaan.
“Apple fokus pada area pertumbuhan lainnya. Pengembangan mesin pencari akan memakan waktu bertahun-tahun dan biaya miliaran dolar, yang memerlukan pengalihan besar-besaran sumber daya perusahaan,” jelas Cue, dikutip dari 9to5Mac, Senin (30/12/24).
Cue juga menekankan bahwa industri mesin pencari kini bergerak cepat akibat perkembangan kecerdasan buatan (AI), sehingga risiko ekonominya menjadi terlalu tinggi. Selain itu, model bisnis mesin pencari yang bergantung pada iklan bertarget dianggap tidak sesuai dengan komitmen Apple terhadap privasi pengguna.
Baca juga:Â Apple Buka Empat Lowongan Kerja, Ini Posisi yang DitawarkanÂ
Apple juga meminta untuk berpartisipasi dalam tahap hukuman kasus anti-monopoli terhadap Google, dengan alasan bahwa keputusan yang diambil berpotensi merugikan Apple secara finansial.
Jika kontrak eksklusif dengan Google dilarang, Apple akan dihadapkan pada dua opsi sulit: mengizinkan Google tetap menjadi pilihan tanpa mendapat bagian pendapatan, atau menghilangkan Google Search dari Safari, yang dapat mengurangi pengalaman pengguna.
“Jika pengguna masih memilih Google sebagai mesin pencari, Google akan memperoleh akses gratis ke pengguna Apple tanpa berbagi pendapatan. Di sisi lain, jika Google dihapus, Apple akan menghadapi kerugian karena pengguna lebih memilih Google,” kata Cue.
Apple menegaskan fokusnya tetap pada inovasi di area lain tanpa mengorbankan prinsip privasi pengguna, meski langkah ini berarti tetap bergantung pada Google sebagai penyedia mesin pencari default. (9to5mag/hm20)