8 C
New York
Tuesday, October 15, 2024

Ahli Khawatir Ribuan Spesies Botani Raib Imbas Food Estate Papua

Jakarta, MISTAR.ID 

Proyek Food Estate di Merauke, Papua, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemerhati lingkungan dan ilmuwan mengenai hilangnya ribuan spesies botani.

Dengan target lahan seluas 2,5 juta hektar dan anggaran lebih dari Rp83 triliun, proyek ini bertujuan mencapai swasembada beras, gula, dan bioetanol. Namun, sebagian besar lahan yang ditargetkan adalah hutan rawa sekunder dan ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Para ahli, seperti Destario Metusala dari BRIN, menekankan bahwa Pulau Papua memiliki tingkat endemisitas yang tinggi, dengan sekitar 68% spesies tumbuhan adalah endemik.

Menurutnya, perubahan besar-besaran lahan alami menjadi perkebunan monokultur dapat mengancam ribuan spesies flora, baik yang sudah dikenal maupun yang belum teridentifikasi.

Baca Juga : Prabowo Berencana Pindahkan Lokasi Food Estate dari Kalimantan ke Merauke

Papua juga merupakan rumah bagi banyak spesies yang dimanfaatkan oleh masyarakat adat, yang memiliki hubungan erat dengan kearifan lokal.

Destario mendesak agar kajian ilmiah tentang biodiversitas dipertimbangkan secara matang sebelum alih fungsi lahan dilakukan. Kesalahan dalam strategi eksploitasi alam dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada ekosistem.

Proyek ini bukan yang pertama di Merauke; sebelumnya, proyek Merauke Food Integrated Energy Estate (MFIEE) pada 2010 gagal karena berbagai masalah, termasuk biaya dan ketidaksesuaian lahan.

Para ahli mengingatkan bahwa tanpa perhatian serius terhadap keanekaragaman hayati, ribuan spesies di Papua berisiko hilang selamanya. (mtr/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles