18.5 C
New York
Wednesday, September 11, 2024

10 Oktober NASA Jelajahi dan Cari Tanda Kelayakan Huni di Bulan Jupiter

Jakarta, MISTAR.ID

Pesawat ruang angkasa Europa Clipper sudah menerima persetujuan agar diluncurkan bulan depan bertujuan menjelajahi dan mencari tanda-tanda kelayakan huni di bulan planet Jupiter, Europa.

Badan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) mewacanakan peluncuran itu akan dilaksanakan pada 10 Oktober 2024 mendatang.

Misi dimaksud sudah melalui poin keputusan utama E, yaitu sebuah tahap perencanaan yang menyepakati misi untuk meneruskan peluncuran. Persetujuan itu menyebabkan tim Europa Clipper merasa lempang, pasca pada Mei lalu didapati kemungkinan masalah transistor pada pesawat ruang angkasa itu.

Baca juga:Pesawat NASA Son of Concorde Siap Terbang pada Akhir 2024

Transistor mempunyai faedah untuk mengendalikan aliran listrik kendaraan. Ini sebagai penyebab pada Mei lalu Europe Clipper belum mendapat persetujuan untuk diluncurkan. Para insinyur bimbang kelangsungan hidup di lingkungan radiasi Jupiter yang keras.

Pengujian ekstensif terhadap transistor dilaksanakan kurun 4 bulan di Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California.

Tim bisa menuntaskan menyelesaikan pengujian secara tepat waktu, sehingga mencegah penundaan peluncuran. Misi itu bakal berlangsung selama 13 bulan untuk mengarungi Europa, lebih khusus dunia yang tertutup es dan berpotensi mendukung kehidupan di lautan bawah permukaan yang asin.

Europa Clipper memboyong 10 instrumen sains yang dapat menetapkan apakah mungkin ada kehidupan di tempat lain, selain Bumi. Saat ini, Europa Clipper telah disepakati untuk diluncurkan, tanpa ada perubahan pada rencana misi, sasaran, atau lintasannya.

Baca juga:Setelah Kerusakan Boeing, NASA Pindahkan Dua Astronot

“Itu merupakan tinjauan besar terakhir sebelum kita betul-betul memasuki peluncuran dan kami gembira bahwa mereka benar-benar lulus tinjauan tersebut,” ujar Nicola Fox selaku Administrator Asosiasi Direktorat Misi Sains NASA, dalam konferensi pers, pada Senin (9/9/24).

Jupiter dinilai adalah planet terbesar di tata surya dengan memiliki medan magnet 20.000 kali lebih kuat dari Bumi. Medan magnet dimaksud menjebak partikel bermuatan dan mempercepatnya ke kecepatan tinggi. Partikel yang bergerak cepat membuang energi dalam bentuk radiasi intens yang membombardir Europa dan bulan terdekat Jupiter. Setiap pesawat ruang angkasa yang menuju Jupiter memerlukan elektronik tahan radiasi.

“Jupiter dikelilingi lebih banyak radiasi daripada planet mana pun di galaksi. Itulah salah satu alasan kenapa menjelajahi Jupiter begitu menantang,” ungkap Jordan Evans, manajer proyek Europa Clipper di JPL.

Pengujian dilaksanakan 24 jam sehari mulai Mei dan mereka mensimulasikan keadaan penerbangan antariksa untuk melihat seperti apa komponennya akan bekerja. Tim juga menentukan bahwa transistor mampu menyembuhkan diri sendiri di antara waktu terbang lintas.

Baca juga:NASA Tampilkan Foto-Foto Mencekam Perubahan Cuaca

Kala Curt Niebur, peneliti program Europa Clipper mulai bekerja di NASA pada 2003, menjumpai tugas agar mendorong misi Europa ke depan. Setiap tahun, usaha dalam mendesain dan membangun Europa Clipper tampak semakin susah

Europa Clipper tidak misi pendeteksi kehidupan. Menurut Niebur, tujuan utama misi ini berkonsentrasi pada upaya mencari tahu apakah bahan-bahan yang layak untuk mendukung kehidupan seperti air, energi, dan kimia di Europa. Tanpa instrumen ilmiah itu, Clipper tidak mampu mendeteksi buktinya secara meyakinkan

Direktur JP, Laurie Leshin mengatakan, Europa Clipper bakal sebagai kunci untuk membantu NASA menentukan ke mana harus mengirim misi berikutnya.

“Apabila penyelidikan ini sukses membuktikan bahwa di sana mempunyai semua bahan dan pantas dihuni, Kita akan meneruskan misi untuk mencari kehidupan di galaksi ini,” tuturnya. (mi/cnn/hm16)

Related Articles

Latest Articles