Medan, MISTAR.ID
Psikolog Anak dan Remaja, Katherina, mengatakan pelajaran tentang lingkungan bukan di mulai dari sekolah, tetapi keluarga. Peran orang tua menjadi faktor utama dalam mengajarkan konsep peduli lingkungan bagi anak.
Ibu dua anak ini mencontohkan, sejak usia 1 tahun, anak sudah bisa diajarkan membuang diapers atau sampah ke tempatnya.
“Usia 2 tahun sudah mulai bisa diajari melap air yang jatuh di meja atau lantai serta menyimpan mainan sendiri jika disuruh, dan masih banyak contoh lainnya,” katanya kepada Mistar.id, Selasa (3/12/24).
Katherina menambahkan, metode terbaik untuk mengajarkan nilai-nilai peduli lingkungan adalah dengan memberikan contoh. Anak-anak, yang belajar melalui peniruan, sebutnya, akan lebih mudah mengikuti perilaku orang dewasa di sekitar mereka.
Baca juga: Sosok Yuli Efriani, Perempuan Muda di Balik Komunitas Peduli Lingkungan Daerah Pesisir
“Ketika anak meniru, dan terus-terusan melakukan perilaku yang sama dan secara konsisten dilakukan, maka perilaku tersebut akan melekat pada diri mereka sehingga menjadi suatu pola kebiasaan nantinya,” tambahnya.
Founder Pedia Clinic Cemara Asri Medan ini juga menekankan, agar orang tua tidak hanya mengingatkan, tetapi juga memberi teladan yang baik. Meskipun memiliki pembantu rumah tangga (PRT), ia menyarankan agar anak tetap membuang sampah sendiri.
“Jangan biarkan anak memberikan sampah pada PRT untuk dibuang, sehingga bukannya menjadi tanggung jawab anak, tetapi jadi tanggung jawab PRT sehingga anak tidak merasa perlu bertanggung jawab pada sampah mereka,” tuturnya.
