20.3 C
New York
Monday, July 1, 2024

Penerapan Politik Etis Latar Belakang Lahirnya Peringatan Harkitnas Setiap 20 Mei

Jakarta, MISTAR.ID

Indonesia memperingati 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) setiap tahunnya. Hari Kebangkitan Nasional merupakan hari yang bersejarah untuk mengenang kembali bangkitnya bangsa Indonesia dan upaya mencapai kemerdekaan. Tanpa jasa para tokoh yang berjuang melawan kolonialisme kala itu, rakyat Indonesia mungkin tidak akan merdeka seperti sekarang.

Lahirnya Hari Kebangkitan Nasional berawal dari situasi politik sosial yang ada di Hindia Belanda pada zaman dahulu. Sejak 17 September 1901, pemerintahan Belanda menerapkan politik etis di Indonesia.

Hal ini terjadi karena kebijakan tanam paksa yang dikeluarkan oleh Johannes van den Bosch, Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 1901. Kebijakan ini dibuat untuk mengisi kembali kas Belanda yang habis setelah Perang Diponegoro (1825-1830) dan Revolusi Belgia (1830).

Para petani Indonesia dipaksa untuk menanam tanaman yang memiliki komoditas ekspor tinggi, seperti teh, tembakau, kopi, dan tebu. Petani diwajibkan menggunakan seperlima tanahnya untuk menanam tanaman tersebut. Jika hal itu tidak dilakukan, mereka diwajibkan untuk bekerja di perkebunan pemerintahan selama 66 hari.

Baca Juga : Peringati Hari Pendidikan Nasional, Rumah Baca Pelita Bangsa Adakan Lomba Bersama 70 Anak

Penerapan politik etis ini kemudian memunculkan kesadaran di benak rakyat Indonesia yang terpelajar untuk memulai berbangsa dan bernegara. Hal ini juga membuat organisasi pergerakan berbentuk kooperatif dan radikal mulai bermunculan.

Salah satu organisasi yang muncul adalah Budi Utomo (BU) yang digagas Dr Wahidin Soedirohoesodo. Dia membuat BU untuk membantu membiayai pendidikan para pemuda Indonesia yang pandai, tetapi memiliki halangan biaya.

Pada 1907, Dr Wahidin Soedirohoesodo berkeliling Jawa untuk mewujudkan gagasannya. Beruntungnya, gagasan tersebut mendapatkan tanggapan positif dari para siswa STOVIA.

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles