26.1 C
New York
Monday, August 26, 2024

Menikmati Kopi Simalungun yang Menggoda Lidah di Tepian Danau Toba

Salah satu inovasi yang menonjol adalah teknik fermentasi biji kopi. Teknik ini tidak hanya mempertahankan kualitas biji, tetapi juga menambah dimensi rasa yang baru, menciptakan sensasi unik yang sulit ditemukan di kopi-kopi dari daerah lain.

Hal itu disampaikan Hendra Purba, seorang pegiat usaha perkopian sekaligus petani kopi di daerah ibu kota Simalungun, Raya, yang memulai produksi kopi dengan brand ‘Boraspati Coffee’ sejak tahun 2018 lalu.

Peran Petani lokal

Petani kopi di Simalungun memainkan peran penting dalam menjaga kualitas kopi. Untuk mempertahankan stok kopi di masa mendatang, Hendra bersama teman-temannya telah membagikan bibit kopi kepada petani di Kecamatan Raya. Selain menjaga kesinambungan produksi, ia juga berupaya meningkatkan kualitas kopi yang dihasilkan. Ia rutin mengikuti pelatihan dan workshop tentang perkopian, baik yang diadakan di dalam maupun luar daerah.

Harga sekilo bubuk kopi arabika yang diolahnya dijual sampai Rp 400.000, tergantung jenisnya. Hendra bilang, ia menjual dan mengolah arabika sebanyak empat varian, sedangkan robusta hanya satu varian. “Sekarang ini mengolah empat jenis, Semi Wash, Honey, Natural, dan kopi Wine,” ujar ayah dua anak ini saat ditemui Mistar.id awal Agustus 2024.

Baca juga : Diresmikan 2 Tahun Lalu, Adian Nalambok Dinilai Belum Tingkatkan UMKM Toba

Dalam satu bulan, Hendra mampu memproduksi 80 kilogram kopi untuk dipasarkan ke berbagai daerah di Sumut, Jakarta dan Riau. Dari empat olahan varian kopi yang saat ini ditekuninya, jenis Natural dan Wine menempati tempat teratas di galeri kopinya.

“Arabika agak mahal, karena dijemur dengan kulit merahnya sampai kering. Prosesnya yang mempengaruhi harga, apalagi cuaca kurang cerah. Harga sekilo bubuk kopi Wine gak jauh-jauh di Rp400.000, Natural dan Wine itu paling lama prosesnya,” sebutnya.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut dari tahun 2021, Kabupaten Simalungun memiliki kebun tanaman kopi robusta seluas 1.987,00 hektar dengan hasil panen 1.744,00 ton. Sedangkan jenis arabika pada tahun yang sama tercatat seluas 8.430,00 hektar dan hasil produksi sebanyak 11.235,00 ton. (indra/hm18)

Related Articles

Latest Articles