15.2 C
New York
Sunday, October 6, 2024

Kisah Perjuangan Pengusaha Makanan Ringan Asal Binjai

Di tengah peningkatan penjualan, tahun 1999 menjadi tahun pertama kejatuhan bisnisnya. Supeno mengalami musibah yang mengharuskannya kembali ke kampung kelahirannya, Binjai. Kondisi itu membuatnya harus menanggung utang yang berkisar puluhan juta rupiah.

“Mobil saya jual, sepeda motor saya jual. Karena masih kurang, TV pun saya jual. Bahkan sampai kalung anak pun harus kami relakan,” tuturnya sambil mengenang kembali masa itu.

Supeno, pemilik Mekar Snack Oleh-oleh dari Binjai (f:susan/mistar)

Tak nampak kesedihan lagi pada raut wajahnya, seakan-akan sudah berdamai dengan keadaannya masa itu.

Kehabisan modal dan uang, akhirnya ayah dari 4 anak ini memutuskan untuk bekerja dengan kontraktor sebagai pengawas. Satu tahun berjalan, tahun 2000, Supeno mengundurkan diri dan berniat menjalankan usaha lagi.

Baca juga : Menikmati Kopi Simalungun yang Menggoda Lidah di Tepian Danau Toba

Istrinya sempat tak setuju. Masih merasa takut dan khawatir, bagaimana jika bisnis mereka jatuh lagi seperti sebelumnya. Supeno meyakinkan istrinya, dan akhirnya setuju memulai usaha seperti sebelumnya.

“Alhamdulillah, pada waktu itu kita bisa bangkit lagi. Anak pertama saya bisa selesai jadi dokter. Tapi tahun 2019 kita jatuh lagi karena masa covid-19 padahal anak kedua saya akan menuju sidang meja hijau,” ujarnya.

Mengenakan topi putih bertuliskan PON XXI Aceh-Sumut 2024, Supeno tersenyum, matanya menerawang. Dia mengingat jelas mereka harus membayar sebesar Rp6 juta agar putri keduanya itu dapat mengikuti ujian meja hijau.

“Namanya di depan anak, ya saya bilang ‘sudah, aman itu. Kakak mu saja bisa selesai kuliah’. Saya gak mau kelihatan ngedown di depan dia,” katanya sambil tersenyum.

Related Articles

Latest Articles