“Es dawet adalah minuman yang sangat menyegarkan dan cocok untuk semua kalangan. Saya sering menambahkan variasi seperti tapai ketan atau cincau untuk memberikan pilihan yang lebih banyak bagi pelanggan,” ujar Budi, Senin (5/8/24).
Budi memulai usahanya setiap hari dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Dengan harga Rp5.000 per gelas, ia mampu menjual rata-rata 50 gelas per hari. Budi mendapatkan omzet sekitar Rp250.000 setiap harinya.
“Alhamdulillah, omzet ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya operasional usaha,” tambah Budi.
Baca juga :Â 3 Target Pekan Kuliner Khas III 2024 Medan
Sementara itu, Izzul, seorang pelanggan setia es dawet di kawasan tersebut.
“Es dawet adalah minuman favorit saya sejak waktu sekolah. Rasanya yang manis dan segar selalu bisa membuat hari saya lebih ceria,” tutur Izzul. (azmie/hm18)
