15.5 C
New York
Wednesday, October 2, 2024

Wabah Marburg Kembali Menyebar

Jakarta, MISTAR.ID

Wabah Marburg Virus Disease (MVD) kembali menyebar di Rwanda, Afrika Tengah. Hingga saat ini, diketahui sudah ada 26 kasus positif yang teridentifikasi. Enam orang yang terinfeksi meninggal dunia.

Menanggapi masalah ini, Epidemiolog Dicky Budiman menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan penyebaran virus ini ke Tanah Air.

“Kalau bicara (virus Marburg) masuk ke Indonesia, ya bisa. Bisa sekali. Jadi pengawasan di pintu masuk negara seperti pelabuhan harus diperketat. Terutama dari negara-negara yang wabahnya sedang aktif,” ujar Dicky, Rabu (2/10/24), seperti dilansir dari detik.

Dicky menekankan bahwa case fatality rate (CFR) virus ini sangat tinggi, berkisar antara 25 hingga 88 persen, tergantung pada kecepatan deteksi dini.

Baca juga: Puluhan Virus Baru Ditemukan di China, Berpotensi Menular ke Manusia

“Tinggi rendahnya CFR dipengaruhi oleh kecepatan deteksi dini,” jelasnya.

Virus Marburg sendiri bukanlah virus baru, pertama kali ditemukan pada 1967 ketika wabahnya terjadi di Jerman dan Serbia.

Dicky menambahkan bahwa virus ini memiliki reproduction number (Ro) berkisar dua hingga tiga, yang berarti setiap orang yang terinfeksi bisa menularkan virus ke dua hingga tiga orang lain jika tidak ada intervensi.

“Penularannya melalui kontak langsung dengan cairan tubuh seperti darah, urin, air liur, keringat, atau bahkan muntahan. Bahkan bisa dari benda yang terkontaminasi oleh cairan tubuh pasien,” jelas Dicky lebih lanjut.

Selain penularan antar manusia, virus Marburg juga bisa ditularkan dari hewan ke manusia, seperti kelelawar buah dan monyet yang terinfeksi. Dicky juga mengingatkan bahwa gejala MVD mirip dengan Ebola, seperti demam tinggi, sakit kepala hebat, nyeri sendi, serta diare dan muntah. (detik/hm20)

Related Articles

Latest Articles