0.8 C
New York
Saturday, January 11, 2025

TBC di Asahan Terdeteksi 3.530 Kasus, Terungkap Baru 59 Persen

Asahan, MISTAR.ID

Pemerintah Kabupaten Asahan terus berupaya mempercepat penanggulangan Tuberkulosis (TBC), mengingat tingginya angka kasus yang belum terdeteksi. Dari total estimasi 3.530 kasus TBC di wilayah ini, baru 59,1% atau 1.882 kasus yang ditemukan hingga Desember 2024. Angka ini masih jauh dari target nasional sebesar 90%.

Langkah konkrit dimulai dengan pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis (TP2TB) yang resmi diluncurkan dalam acara yang dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan,  Zainal Aripin Sinaga di Aula Hotel Marina, Kisaran, Kamis (5/12/24) kemarin.

Acara tersebut sekaligus menandai peluncuran Rencana Aksi Daerah (RAD) penanggulangan TBC yang bertujuan untuk mencapai eliminasi TBC pada 2030.

Baca juga:Mengenal TBC, Gejala dan Pencegahannya

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, Fahrizal Pohan SKM MKes, dalam keterangannya yang diterima wartawan, Jumat (6/5/2024) menegaskan bahwa TP2TB bertugas menyatukan persepsi lintas sektor dan mengintegrasikan langkah strategis dalam menanggulangi TBC. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Asahan No. 100.3.3.2-96.3-4.2 Tahun 2024.

“Apalagi dengan dukungan juga datang dari USAID BEBAS TB, mitra internasional yang membantu memperkuat sistem kesehatan melalui peningkatan skrining, diagnosis, dan pengobatan pasien TBC,” ujarnya.

Dinas Kesehatan mengungkapkan data mencemaskan terkait penemuan kasus TBC di Asahan. Pada 2023, hanya 49,7% kasus yang ditemukan dari target 3.221 kasus. Angka ini meningkat sedikit pada 2024 dengan pencapaian 52,5%, namun masih jauh dari harapan.

Baca juga:Menkes Sebut Vaksin TBC Masuki Uji Klinis Tahap 3

“Kondisi ini mendorong kami untuk berinovasi dan mengadopsi strategi nasional, termasuk meningkatkan akses layanan bermutu dan penguatan kepemimpinan dalam pengelolaan TBC,” ujarnya.

Pengelola Program TBC Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Japirman Purba, menyebut Kabupaten Asahan sebagai salah satu dari 10 wilayah piloting program investigasi kontak dan pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT).

“Asahan berhasil menduduki posisi pertama nasional dalam peningkatan pemberian TPT selama tiga bulan. Dengan adanya TP2TB dan RAD, kami optimis eliminasi TBC dapat tercapai pada 2028,” ujar Japirman.

Baca juga:Cegah Penularan TBC, Begini Kata Spesialis Paru

Presiden Republik Indonesia, dalam 100 hari program kerjanya, menekankan tiga prioritas kesehatan: pemeriksaan gratis untuk semua umur, penurunan kasus TBC, dan pembangunan rumah sakit berkualitas di daerah terpencil.

Terkait hal itu, pemerintah Kabupaten Asahan merespons dengan menyusun RAD TBC yang melibatkan berbagai pihak, termasuk swasta dan lembaga swadaya masyarakat.

Pertemuan ini menjadi momentum untuk menyatukan komitmen lintas sektor dan memperkuat upaya eliminasi TBC di Kabupaten Asahan yang ditargetkan bebas TBC 2030. (perdana/hm17)

Related Articles

Latest Articles