26.9 C
New York
Tuesday, July 16, 2024

Tak Perlu Amputasi, Operasi Limb Salvage Bisa Jadi Solusi Penderita Tumor Tulang

Medan, MISTAR.ID

dr Andriandi dari KSM Orthopaedi dan Traumatologi Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik (RSUP HAM) menyebutkan salah satu kasus tumor berbahaya pada tulang adalah giant cell tumor. Tumor jenis ini merupakan tumor agresif yang dapat merusak seluruh tulang di tubuh.

Dalam kasus ini, dr Andriandi mengatakan dahulu tim dokter akan melakukan tindakan amputasi untuk menyelamatkan pasien agar tidak menyebar ke bagian lainnya.

“Namun saat ini pasien tumor tulang tak perlu khawatir akan diamputasi, karena penyakit ini sudah bisa ditanganin di RSUP Adam Malik dengan operasi limb salvage,” katanya, Selasa (16/7/24).

Baca juga: YKPN Edukasi Pencegahan Kanker dan Tumor Ke 100 WBP Lapas Tanjungbalai Asahan

Lanjutnya dr Andriandi menjelaskan bahwa tindakan operasi limb salvage atau operasi penyelamatan tulang dengan berbagai metode.

“Penanganan yang lebih komplek merupakan eksisi luas dan rekonstruksi dengan megaprosthesis yang dilakukan apabila tumor telah menyebabkan kerusakan berat,” jelasnya.

Sementara itu, dr Andriandi yang juga merupakan Kepala Instalasi Pelayanan Eksekutif RS Adam Malik itu menuturkan bahwa tumor ini bisa terjadi pada orang dewasa dengan rentan umur 20-40 tahun. Dan sering menyerang bagian bawah tulang paha, tulang pergelangan tangan dan bagian atas tulang panjang di lengan atas.

“Gejala awalnya yaitu sering nyeri pada daerah yang terkena dan progresif pada malam hari. Nyeri ini juga disusul dengan adanya benjolan. Benjolan ini untuk kondisi lebih lanjut dapat mengganggu fungsi dari sendi dan dapat menyebar ke paru-paru yang dapat berakibat fatal,” ungkapnya.

Baca juga: Bocah 13 Tahun Penderita Tumor di Rantauprapat Butuh Uluran Tangan 

Belum lama ini, dr Andriandi telah melakukan operasi limb salvage dan rekonstruksi defek tumor dengan megaprosthesis pada kasus tumor tulang ditingkahi kiri bawah.

“Untuk penanganan kasus giant cell tumor ini RS Adam Malik pertama kali melakukan operasi tersebut dan ditangani dengan rekonstruksi proximal tibia megaprosthesis pertama kalinya di Medan yang berlangsung selama tujuh jam,” terangnya.

Kesulitan utama yang dialami yakni membuang tumor yang sudah menghancurkan tulang dengan menyelamatkan pembuluh darah, saraf, dan otot-otot vital atau sehat.

“Hal ini agar fungsi pergerakan tungkai dapat maksimal. Setelah tumor dibebaskan dari jaringan yang sehat, tindakan dilanjutkan dengan pemasangan implan untuk mengganti defek tulang yang terkena tumor jadi operasi ini disebut dengan megaprosthesis,” ujarnya mengakhiri. (dinda/hm17)

Related Articles

Latest Articles