6.2 C
New York
Thursday, October 17, 2024

Siswa SMA Teliti Kacang Koro untuk Tangani Diabetes dan Malnutrisi

Jakarta, MISTAR.ID

Seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), William Nathan Admaja, melakukan penelitian terhadap kandungan dan manfaat kacang koro bagi kesehatan.

Dalam penelitiannya, William menggunakan kacang koro sebagai bahan utama dalam pengembangan pangan fungsional untuk menangani diabetes dan malnutrisi.

Penelitian yang dilakukan William, berfokus pada produksi peptida bioaktif, yaitu komponen protein kecil yang bersifat antioksidan, antihipertensi, antiinflamasi, dan antidiabetes bagi tubuh manusia.

Baca juga: Waspada, Semua Makanan-Minuman Manis Bisa Menyebabkan Diabetes Pada Anak

Melalui teknologi Enzymatic Membrane Reactor (EMR), kata William, mereka menemukan metode yang memungkinkan produksi peptida bioaktif dari kacang koro benguk dalam skala industri secara konsisten dan efisien.

“Dengan pengaturan waktu yang optimal, proses ini mampu memaksimalkan aktivitas bioaktif tanpa mengorbankan efisiensi produksi,” ungkap Siswa SMA dari Jakarta Intercultural School (JIS) itu.

Selama penelitian, William didampingi oleh Profesor Azis Boing Sitanggang, profesor termuda dari Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB).

Azis Sitanggang menjelaskan, bahwa penelitian ini berpotensi besar meningkatkan nilai tambah produk pertanian lokal Indonesia.

“Melalui produksi peptida bioaktif, penelitian ini dapat memberikan kontribusi nyata terhadap kesehatan masyarakat, sejalan dengan tren pangan fungsional yang terus meningkat, di mana pangan tidak hanya berperan sebagai sumber gizi, tetapi juga sebagai pendukung kesehatan,” bebernya.

Baca juga: Waspada Bagi Pekerja Kantoran, Duduk Terlalu Lama Picu Penyakit Jantung dan Diabetes

Selain itu, penelitian William juga seakan membuka gerbang peluang kolaborasi antara akademisi dan industri pangan dalam mengembangkan produk berbasis kacang koro.

Mengacu pada penelitian William, kacang koro kini dapat dikembangkan sebagai produk makanan tradisional yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, namun juga berpeluang meningkatkan ekonomi Indonesia melalui peningkatan nilai produk pertanian lokal.

William berharap, penelitiannya yang akan dipresentasikan pada konferensi ISoFoST di IPB University pada akhir Oktober 2024 itu, akan menarik lebih banyak perhatian industri dan didukung untuk melakukan pengembangan lebih lanjut.

“Dengan kolaborasi yang tepat, saya optimis bahwa pengembangan pangan fungsional berbasis peptida bioaktif dari kacang koro benguk dapat dipercepat, sehingga manfaat kesehatan dan ekonomi yang dihasilkan dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas,” tandasnya. (kpc/hm27)

Related Articles

Latest Articles