35.2 C
New York
Wednesday, July 17, 2024

Selain Kemoterapi, Kini Imunoterapi Jadi Pilihan Pengobatan Kanker

Jakarta, MISTAR.ID

Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hemato-Onkologi Medik Rumah Sakit Umum Pusat Nasional membahas menyebut imunoterapi kini menjadi salah satu pilihan pengobatan kanker selain kemoterapi.

Ia membeberkan, proses yang dilakukan dalam imunoterapi adalah dengan memasukkan obat-obat kimia ke dalam tubuh. Obat itu diyakini bakal menyerang sel kankernya.

“Tapi imunoterapi bukan menyerang tumornya, melainkan menguatkan sel-sel darah putih untuk meningkatkan imun tubuh yang nanti akan menyerang sel kanker,” kata Aru kepada ANTARA di sela diskusi terkait penyakit kanker di Jakarta, Sabtu (23/9/23).

Baca juga: Inggris Luncurkan Suntikan Pengobatan Kanker Pertama di Dunia dan Waktunya 7 Menit

Aru menjelaskan, meski bertujuan melawan sel kanker, kemoterapi memiliki efek samping yang kurang baik bagi tubuh. Obat dari terapi paling populer bagi pasien kanker itu tidak hanya membunuh sel kanker, namun juga dapat menyerang sel-sel yang sehat.

Sementara imunoterapi berfokus dalam meningkatkan kerja sistem imun atau kekebalan tubuh agar lebih kuat dalam melawan dan membunuh sel penyebab penyakit, seperti kanker.

Imunoterapi bisa dilakukan melalui penggunaan obat minum, infus, atau injeksi. Untuk pasien kanker, imunoterapi akan membantu menghambat, menghentikan perkembangan dan penyebaran sel kanker ke organ lain.

Baca juga: TP PKK Sumut Bantu Guru Penderita Kanker Payudara Jalani Pengobatan Medis

Beberapa jenis kanker yang dapat ditangani melalui imunoterapi adalah kanker paru, darah, ginjal, kandung kemih, limfoma, dan kanker serviks.

“Kalau kemoterapi itu menurunkan daya tahan tubuh, kalau imunoterapi sebaliknya,” ujar Aru.

Meski begitu, bukan berarti imunoterapi tanpa efek samping. Dokter Spesialis Penyakit Dalam jebolan Universitas Indonesia menekankan, imunoterapi maupun kemoterapi bukan persoalan mana yang lebih baik.

Baca juga; Sering Sulit Dideteksi, Ini Gejala 3 Jenis Kanker Paling Mematikan

Menurut Aru, hal penting yang perlu dipikirkan untuk memutuskan jenis terapi harus didasari dari serangkaian tes kepada pasien yang telah dilakukan sebelumnya. Kemudian, tergantung kondisi masing-masing.

“Terkadang juga saya merekomendasikan untuk melakukan keduanya,” kata dia.

Imunoterapi diyakini sangat ampuh karena mengandalkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan sel-sel kanker. Walau begitu, dana yang dibutuhkan untuk imunoterapi terbilang mahal. Estimasi harga perawatannya berkisar Rp100 juta untuk dua kali infus atau suntikan.(antara/hm17)

Related Articles

Latest Articles