22.2 C
New York
Thursday, August 29, 2024

RSUP H Adam Malik Penuhi Kebutuhan Darah Hingga 90 Persen

Medan, MISTAR.ID

Persediaan darah merupakan salah satu hal terpenting yang harus ada di setiap rumah sakit. Darah menjadi salah satu upaya dalam penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan.

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan merupakan salah satu institusi penyelenggara yang dapat melakukan donor, mengelola hingga langsung menggunakan darah tersebut.

“RS Adam Malik, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi yang dapat melakukan hal tersebut (di wilayah Kota Medan),” kata Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) RSUP H Adam Malik, dr Ida Adhayanti Sp.PK saat ditemui di Jalan Bunga Lau No 17, Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Kamis (29/8/24).

Baca juga: Pengolahan Donor Darah Penting, Begini Penjelasan Kepala UTD RSUP Haji Adam Malik

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun mistar, sejak Januari hingga Juli 2024, ada sebanyak 8.506 pendonor yang menghasilkan 16.757 kantong darah.

“Pendonor darah di Januari ada 1800 dan hasil darah yang kita olah menjadi 3799 darah. Tiap bulannya paling banyak pendonor darah di RSUP H Adam Malik bisa mencapai 2.000 pendonor dan bisa menghasilkan 3.000 sampai 4.000 kantong darah,” ungkapnya.

Dengan kebutuhan darah yang tinggi, RSUP H Adam Malik bisa memenuhi kebutuhan darahnya sendiri hingga 80 sampai 90 persen.

“Alhamdulilah berhubung kita bisa melakukan sendiri, jadi kebutuhan Itu sudah kita penuhi. RSUP H Adam Malik juga melakukan perjanjian kerja sama (PKS) dengan PMI Kota Medan dan PMI Langkat,” jelasnya.

Baca juga:Gandeng PMI, KSOPP Danau Toba Gelar Donor Darah Sambut HUT RI

Lebih lanjut dijelaskan Ida, komponen darah yang paling banyak digunakan adalah Packed Red Cells (PRC) atau sel darah merah hingga 11.000 kantong.

“Komponen darah kedua yang paling banyak digunakan ialah thrombocyte concentrate (TC) atau trombosit, fresh frozen plasma (FFP), cryoprecipitate dan whole blood (WB),” katanya.

Selain dapat memenuhi kebutuhan darah, menurut Ida, golongan darah AB cukup sulit dicari. “Golongan darah AB kan populasinya paling sedikit. Sama kalau ada kebutuhan darah rhesus negatif itu sulit. Rhesus negatif itu nggak sampai 1 persen dari populasi kita, makanya sangat sulit,” katanya.

Dalam hal tersebut, untuk memenuhi kebutuhan darah yang sulit seperti rhesus negatif, RSUP H Adam Malik mengirimkan permintaan kebutuhan ke komunitas rhesus negatif. Di seluruh Indonesia punya komunitas tersebut seperti di Medan. (berry/hm17)

Related Articles

Latest Articles