Jakarta, MISTAR.ID
Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan dana sebesar 176 juta dolar AS kepada perusahaan farmasi Moderna untuk mengembangkan vaksin flu burung secepatnya. Hal ini dilakukan karena adanya kekhawatiran penularan flu burung yang meluas.
Asisten sekretaris untuk kesiapsiagaan dan tanggapan di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Dawn O’Connell mengatakan bahwa vaksin flu burung tersebut kemungkinan baru bisa tersedia pada paruh awal tahun 2025.
“Waktu tersedianya mungkin berubah, tetapi kami mengantisipasi uji coba fase tiga pada tahun 2025,” kata O’Connell, seperti dilansir dari detik, Senin (8/7/24).
Sementara vaksin akan menargetkan H5N1, teknologi mRNA yang memungkinkan produsen untuk mengantisipasi dengan cepat jika strain flu baru lainnya muncul.
Baca juga: Belajar dari Covid, AS Kembangkan Vaksin Moderna Lawan Flu Burung
Belum ada bukti bahwa flu burung menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Namun, ada kekhawatiran semakin lama virus beredar di antara mamalia, ia dapat bermutasi menjadi bentuk yang berpotensi menular ke manusia.
Seorang ahli epidemiologi di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, Caitlin Rivers mengatakan mengembangkan vaksin flu burung itu penting.
“Meskipun virus saat ini tidak menimbulkan ancaman pandemi langsung terhadap manusia, kondisinya memprihatinkan,” kata Rivers. (detik/hm20)
