“Pemakainya selalu melekat pada kornea jika kontak lens. Kalau kita pakai contact lens yang ditempelkan pada kornea, akan menyebabkan korneanya tidak bisa bernafas dengan baik. Karena, kornea sendiri pada sel-selnya butuh oksigenasi,” tuturnya.
Dengan penggunaan kontak lens tersebut, pria yang akrab disapa dr Heri ini mengatakan jika akan terjadi gesekan dengan sel epitel.
“Kalau kita berkedip atau melirik sedikit banyaknya pasti ada gesekan-gesekan. Gesekan ini lama-lama membuat epitelnya makin hari makin tipis dan suatu saat bisa terjadi yang namanya erosi, yaitu lecet atau epitelnya terkelupas,” ujarnya.
Alumni Universitas Airlangga itu mengatakan kontak lens yang baik, bentuknya sama dengan kornea mata.
Baca juga:Â Soal Impor Dokter Asing, Pengamat Sosial: Perlu Peninjauan Kembali
“Maka kelengkungan kontak lens harusnya itu sama dengan kelengkungan kornea kita. Sehingga saat dipakai, pas. Jadi tekanan di segala sisi sama,” ungkapnya.
“Masalahnya, kalau kita beli contact lens di optik, tidak pernah diukur kelengkungannya. Padahal masing-masing orang, kelengkungannya bisa berbeda-beda,” sambung pria itu.
Anggota Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) itu juga menegaskan untuk tetap berhati-hati memakai lensa kontak.
“Tetap harus berhati-hati. satu, tidak boleh overnight atau tidak boleh dibawa tidur. Terus kedua, cairan pencucinya ini tidak boleh terkontaminasi dan harus tetap steril. Ketiga, penggunanya harus jaga kebersihan kontak lensanya,” tegasnya. (berry/hm25)
