Medan, MISTAR.ID
Debu dapat menjadi salah satu sumber penyebab penyakit bila terlalu sering terhirup oleh hidung. Debu-debu tersebut bisa berasal dari jalanan ataupun dari proyek pembangunan.
Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT), dr Muhammad Edy Syahputra Nasution mengatakan bahwa secara umum debu proyek bangunan dapat berdampak pada kesehatan pernapasan.
“Debu dapat mengiritasi saluran napas atas seperti hidung dan tenggorokan. Hal tersebut dapat menyebabkan batuk, tenggorokan gatal, pilek, dan bersin-bersin,” ujarnya kepada mistar.id, Sabtu (11/1/25).
Dokter Rumah Sakit Mitra Medika Amplas tersebut juga mengungkapkan debu dapat menyebabkan asbestosis, yaitu penyakit paru-paru yang disebabkan menghirup serbuk asbes.
“Gejalanya berupa batuk, sesak napas, dan nyeri dada. Selain itu, debu juga dapat menyebabkan pilek alergi, asma, iritasi mata, dan kulit gatal,” ucapnya.
Penyakit lainnya, Dokter Rumah Sakit Bhayangkara TK II ini menjelaskan bila terus-terusan menghirup debu, maka orang tersebut dapat menderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
“Seseorang juga dapat mengalami Pneumokoniosis yang disebabkan oleh penumpukan partikel debu di dalam paru-paru. Gejalanya berupa batuk berdahak, kesulitan bernapas, dan dada terasa tidak nyaman,” ungkapnya.
Adapun tipsnya, Dokter Klinik Spesialis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) tersebut adalah masyarakat bisa meminimalisir debu saat sering beraktivitas di lokasi yang banyak debu dengan memakai masker.
“Masyarakat bisa memakai masker saat berada dekat dengan lokasi proyek bangunan, menghindari aktivitas dan olahraga di sekitar lokasi proyek, serta pastikan ventilasi rumah atau ruang kerja cukup baik,” katanya.
Ketua Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) PD Muhammadiyah Kota Medan itu juga mengimbau masyarakat dapat selalu menjaga kesehatan di lokasi yang diketahui banyak debu, khususnya bagi yang sedang menderita penyakit gangguan pernafasan.
“Selalu terapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) seperti makan makanan bergizi, minum air putih dan hindari berbagai jenis asap. Segera berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami gangguan pernapasan atau gangguan kesehatan lain,” ungkap Wakil Dekan III FK UMSU. (berry/hm17).