Medan, MISTAR.ID
Dokter Spesialis Anak, Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis, Ayodhia Pitaloka Pasaribu mengatakan, ada 2 cara pencegahan Human Papillomavirus (HPV) berdasarkan rekomendasi World Health Organization (WHO).
“Pertama adalah pencegahan primer dengan imunisasi. Lalu pencegahan sekunder yaitu dengan screening dan pengobatan sedini mungkin,” ujarnya di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis No 7 Kota Medan, pada Rabu (24/7/24).
“Sayangnya skrining kita tidak terlalu oke persentasenya kurang dari 10 persen, tepatnya 7,02 persen. Padahal targetnya ada 70 persen,” sambungnya.
Baca juga:Perempuan Berisiko Terinfeksi HPV Sekitar 53-95 Persen
Karena itu, alternatifnya adalah dengan pemberian imunisasi atau vaksin HPV.
Vaksin bisa diberikan pada orang tanpa memandang aktivitas seksualnya, baik sebelum atau sesudah. “Orang yang pernah terinfeksi, vaksin HPV ini juga masih tetap bisa diberikan dan cukup efektif,” jelasnya.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu juga membeberkan jika lembaga mereka sudah memasukkan vaksin HPV dalam jadwal imunisasi.
“Jadwal imunisasi HPV dari IDAI yakni anak remaja diberikan imunisasi HPV mulai dari usia 9 tahun hingga 13 tahun atau amal kelas 5 dan 6 SD dengan 2 dosis. Jarak antara dosis pertama dan kedua itu 6 sampai 15 bulan,” beber Ayodhia.
Baca juga:Wujudkan Komitmen Pencapaian Eliminasi Kanker Serviks, MSD dan Kemenkes Siap Imunisasi HPV
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) itu memaparkan apabila vaksin HPV dengan vaksin yang lain diberikan bersamaan cukup aman.
“Data melaporkan bahwa penggunaan vaksin HPV berbarengan dengan penyuntikan vaksin lain itu aman. Tentunya diberikan di lokasi suntikan dan jarum yang berbeda. Jadi cukup aman, tingkat keamanannya sangat baik,” ungkapnya.
“Vaksin HPV sudah dibuktikan sangat efektif dan memberikan proteksi jangka panjang. Dengan 2 dosis, kita bisa proteksi sampai dewasa hingga tua,” tutupnya. (berry/hm16)
