Washintong, MISTAR.ID
Pemerintah AS telah memberikan Moderna $176 juta  untuk mengembangkan vaksin influenza pandemi berbasis messenger-ribonucleic-acid (mRNA) yang akan berfungsi melawan flu burung. Hal ini dilakukan karena AS ingin “lebih siap” menghadapi krisis kesehatan masyarakat, setelah belajar dari Covid.
Flu burung tidak menjadi ancaman besar bagi manusia, meskipun ada wabah pada unggas dan sapi. Namun para ahli menginginkan vaksin yang berfungsi dan dapat segera diluncurkan, jika virus bermutasi dan menjadi masalah.
Vaksin yang menggunakan teknologi mRNA yang juga menjadi dasar vaksin Covid Moderna dapat diproduksi lebih cepat. Dan pemerintah AS mengatakan menambahkan teknologi ini ke perangkat penanganan flu pandemi akan meningkatkan kemampuannya untuk menjadi “lincah dan cepat” melawan flu burung.
Baca juga:Â WHO Benarkan Ada Manusia Meninggal Akibat Flu Burung
Dana sebesar $176 juta dari Otoritas Penelitian dan Pengembangan Biomedis Lanjutan AS akan digunakan untuk menyelesaikan pengembangan dan pengujian tahap akhir vaksin Moderna terhadap influenza burung H5N1.
Sementara beberapa orang meyakini virus itu suatu hari nanti akan berubah dan mulai menyebar dengan mudah di antara manusia, dengan konsekuensi yang berpotensi serius. Ada beberapa kasus langka di mana orang tertular setelah bersentuhan dengan hewan yang sakit .
Pada manusia, virus ini dapat menyebabkan gejala mulai dari penyakit ringan, seperti infeksi saluran pernapasan atas dan mata, hingga penyakit yang berpotensi fatal seperti pneumonia, menurut Pusat Pengendalian Penyakit AS.
Moderna memulai uji awal vaksin flu burung mRNA pada tahun 2023, dengan relawan dewasa yang sehat. Hasilnya, yang diharapkan akhir tahun ini, akan memberikan informasi mengenai langkah selanjutnya.(mtr/hm17)
