2.8 C
New York
Saturday, January 11, 2025

218.359 Kasus DBD Indonesia, Kemenkes RI dan Innovative Medicines Lakukan Pencegahan

Medan, MISTAR.ID

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut bersama PT Takeda Innovative Medicines berkolaborasi dalam melakukan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan #Ayo3mplusVaksinDBD

Langkah bersama cegah DBD ini mengusung tema “Kolaborasi Tanpa Henti untuk Indonesia Bebas Kematian Akibat DBD 2030′.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Kemenkes RI, dr Ina Agustina Isturini, MKM., diwakili Tim Kerja Arbovirosis, dr Iriani Samad menyampaikan bahwa pemerintah telah menetapkan strategi nasional penanganan dengue 2021-2025 untuk menekan angka kasusnya.

Baca juga:Dinkes Beberkan Perkembangan Kasus DBD di 33 Kabupaten Kota Hingga Oktober 2024

“Keberhasilan strategi ini, tidak semata-mata bergantung pada upaya pemerintah saja, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat. Langkah-langkah seperti menjaga penerapan 3M Plus yang konsisten, serta melengkapi perlindungan dengan vaksinasi adalah bagian dari pendekatan menyeluruh untuk mencegah dengue,” tuturnya di Main Atrium Lantai Dasar Deli Park, Sabtu (30/11/24) sore.

dr Iriani Samad turut mengungkapkan bahwa kasus DBD di Indonesia pada tahun 2024 mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat dari tahun 2023.

“Pada minggu ke-46 tahun ini, kasus dengue di Indonesia mencapai 218359 dengan angka kematian 1259 kasus,” ucapnya.

Baca juga:Kasus DBD Nisel Sebanyak 627

Lebih lanjut, dr Iriani mengatakan bahwa ada beberapa hal penyebab peningkatan kasus DBD di Indonesia seperti perubahan iklim.

“Suhu, kelembaban, curah hujan, kecepatan angin hingga yang paling signifikan adalah perubahan iklim ekstrim seperti El Nino bisa sebagai penyebab meningkatnya kasus DBD,” katanya.

Terpisah, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht turut menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah gerakan langkah bersama cegah DBD.

Baca juga:Januari Hingga Juli 2024, Tercatat 558 Kasus DBD di Kota Medan

“Kita harus lawan DBD dan bersama kita bisa. Kami mendorong masyarakat untuk meningkatkan peran aktif dalam mencegah DBD. Perlu diketahui bahwa tidak ada pengobatan spesifik untuk DBD. Maka dari itu, pencegahan adalah kunci,” tuturnya

“Masyarakat juga perlu mempertimbangkan metode pencegahan yang inovatif yang telah direkomendasikan oleh para ahli medis untuk anak-anak maupun orang dewasa,” jelasnya.

Dirinya juga mengungkapkan komitmen Takeda dalam memerangi dengue tidak hanya mencakup perluasan akses terhadap obat-obatan dan vaksin inovatif.

“Kerja sama aktif dengan melibatkan berbagai pihak dalam pencegahan dengue juga perlu. Mari kita ambil langkah bersama, memastikan bahwa tindakan kita hari ini akan menciptakan hari esok yang lebih aman dari dengue dan lebih sehat bagi semua orang di Medan dan Indonesia,” pungkasnya.

Pantauan mistar.id, kegiatan tersebut turut melibatkan sejumlah rumah sakit di kota Medan seperti klinik anugerah ibu, RS Hermina Medan, RS mitra Medika Premier, RS Columbia Asia Medan, RSIA Stella Maris, RSIA Murni teguh Rosiva, livwell clinics, RS mahawira Medan, RS Columbia Asia aksara, RS Regina Maris dan pemeriksaan kesehatan gratis. (berry/hm17)

Related Articles

Latest Articles