11.4 C
New York
Tuesday, November 5, 2024

Kecerdasan Anak Tidak Hanya karena Faktor Genetik

Jakarta, MISTAR.ID

Secara ilmiah, kecerdasan memang terkait dengan gen yang diwariskan dari orang tua, tetapi lingkungan juga memainkan peran signifikan dalam mengoptimalkan potensi bawaan tersebut.

Kecerdasan anak merupakan hasil kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan, dimana masing-masing berperan penting dalam membentuk potensi intelektual untuk memahami, belajar, dan memecahkan masalah.

Menurut buku Bermain dan Kecerdasan Anak karya Wili Astutu (2018), semakin cerdas seseorang, semakin mampu ia untuk melakukan refleksi, evaluasi, dan penetapan tujuan yang tepat.

Dilansir dari Kumparan, Selasa (5/11/24), ciri-ciri kecerdasan ini bisa dilihat sejak masa anak-anak, terutama jika didukung oleh pola asuh dan stimulasi yang tepat.

Baca juga: Penelitian: Kecerdasan Anak Diturunkan Oleh Ibunya

Menurut penelitian, ibu adalah sumber utama gen kecerdasan. Ini didasarkan pada fakta bahwa gen kecerdasan sebagian besar terkait dengan kromosom X. Seperti diketahui, wanita memiliki dua kromosom X. Sementara pria hanya memiliki satu, sehingga ibu memiliki potensi lebih besar dalam mewariskan gen yang berkaitan dengan kecerdasan.

Studi menunjukkan bahwa beberapa gen yang mempengaruhi kemampuan kognitif terdapat pada kromosom X, sehingga seorang ibu lebih besar kemungkinannya menurunkan sifat-sifat kognitif tersebut kepada anak-anaknya.

Namun, teori ini tidak berarti bahwa kecerdasan sepenuhnya ditentukan oleh kromosom X atau gen dari ibu saja. Faktor genetik lainnya dari ayah juga dapat memengaruhi perkembangan kecerdasan, tetapi kontribusi ibu memang dianggap lebih signifikan dalam konteks kromosom X.

Faktor lingkungan

Walaupun faktor genetik memainkan peran besar, lingkungan sekitar anak juga sangat penting dalam mengembangkan potensi kecerdasannya. Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh meliputi:

Asupan gizi

Nutrisi yang baik sangat penting bagi perkembangan otak anak, terutama pada masa awal pertumbuhannya. Kekurangan nutrisi dapat menghambat perkembangan kognitif.

Baca juga: Tips Agar Anak Tak Kecanduan Gadget

Stimulasi intelektual

Memberikan lingkungan yang merangsang otak sejak dini, seperti dengan permainan edukatif, membaca, dan percakapan yang kaya kosakata, dapat memicu perkembangan kognitif lebih baik. Anak yang aktif berinteraksi dengan orang tua dan lingkungannya akan cenderung lebih mudah mengasah kecerdasannya.

Pola asuh

Pola asuh yang mendukung dan tidak terlalu menekan akan memberikan anak ruang untuk belajar dan bereksplorasi, yang esensial untuk perkembangan intelektual dan emosional.

Related Articles

Latest Articles