17.5 C
New York
Wednesday, October 2, 2024

Kasus Guru MAN di Gorontalo Picu Keprihatinan, Dugaan Child Grooming dan Relasi Kuasa

Child grooming adalah proses bertahap, di mana pelaku membangun kepercayaan dan mengisolasi korban secara emosional sebelum akhirnya mengeksploitasi mereka. Situasi ini membuat korban sering kali tidak menyadari bahwa mereka sedang dimanipulasi, terutama jika pelaku adalah sosok yang dihormati dan dipercaya.

Dampak Psikologis dan Viktimisasi Ganda

Setelah tersebarnya video tersebut, korban dilaporkan mengalami tekanan sosial, ketakutan, dan rasa malu yang hebat. Pemindahan korban ke sekolah lain dilakukan sebagai langkah awal untuk melindungi mentalnya, namun dukungan psikologis yang mendalam dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk memastikan korban dapat pulih secara penuh.

Salah satu masalah utama dalam kasus-kasus child grooming adalah viktimisasi ganda, di mana korban tidak hanya harus menghadapi trauma pelecehan, tetapi juga stigma dan tuduhan dari lingkungan sosial yang kurang memahami situasi. Komentar-komentar yang menyalahkan korban hanya akan memperburuk trauma dan mengabaikan kenyataan bahwa korban adalah pihak yang paling rentan dalam situasi ini.

Baca juga: Fenomena Langit Oktober 2024, Ada Gerhana Matahari Cincin Hingga Hujan Meteor

Pentingnya Pengawasan dan Pencegahan

Kasus ini bukanlah yang pertama terjadi. Pada tahun-tahun sebelumnya, beberapa kasus serupa juga mencuat di berbagai daerah di Indonesia, menunjukkan bahwa penyalahgunaan kekuasaan di lingkungan sekolah masih menjadi masalah serius.

Untuk mencegah terulangnya kasus serupa, langkah-langkah preventif harus segera diterapkan, mulai dari pengawasan yang lebih ketat terhadap interaksi guru-siswa hingga pelatihan etika profesional bagi tenaga pendidik.

Sekolah juga harus menyediakan mekanisme pelaporan yang mudah diakses oleh siswa untuk melaporkan perilaku mencurigakan tanpa rasa takut akan konsekuensi. Selain itu, pemerintah perlu mempertegas sanksi terhadap pelaku child grooming di lingkungan pendidikan, serta mencabut lisensi mengajar pelaku secara permanen.

Dengan langkah-langkah yang lebih tegas dan proaktif, serta kolaborasi dari semua pihak—sekolah, keluarga, dan pemerintah—diharapkan lingkungan pendidikan dapat menjadi tempat yang lebih aman bagi siswa, bebas dari ancaman child grooming atau penyalahgunaan kekuasaan lainnya. (dtc/hm25)

Related Articles

Latest Articles