19.2 C
New York
Saturday, June 29, 2024

Cegah Penyebaran COVID-19, Sembilan Istilah Baru Wajib Diketahui

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sehubungan dengan merebaknya virus korona yang lebih dikenal dengan istilah COVID-19 (korona Virus Disease 2019) secara global di seluruh dunia, banyak sekali istilah-istilah baru yang digunakan untuk mencegah penularan virus tersebut. Namun banyak sekali orang awam yang sulit untuk memahami istilah-istilah teknis yang muncul beragam macam pada saat ini. Ayok kita luangkan waktu sebentar untuk mengenal istilah tersebut supaya dapat dipahami dengan baik.

Berikut beberapa istilah baru yang muncul akibat dari COVID 19 yang dirangkum dan disimpulkan dari berbagai sumber:

1. Social Distancing

Kita baru-baru ini mendengar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang mengajak dan menghimbau para warga DKI untuk melakukan social distancing untuk mencegah penyebaran COVID-19. Nah, apa itu maksud dari social distancing? Menurut kutipan dari Center for Disease Control (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, social distancing adalah suatu tindakan untuk menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak antar manusia. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi penularan virus dan mencegah orang sakit melakukan kontak dalam jarak dekat dengan orang lain.

2. Work from Home (WFH)

Istilah WFH sempat menjadi salah satu trending di dalam dunia maya seperti Google, Twitter, dan yang lain. Beberapa hari yang lalu, pemerintah melalui Kementerian PAN-RB telah menetapkan kebijakan WFH untuk para PNS. Kebijakan ini berlaku dari pemerintahan pusat sampai pemerintah daerah. Nah, apa itu WFH? Sesuai terjemahan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia, maka Work from Home berarti bekerja dari rumah. Yang artinya bahwa para pekerja, karyawan maupun PNS bisa bekerja dari rumahnya tanpa harus datang ke kantor. Hal ini tentunya juga menjadi salah satu cara untuk mencegah dan mengurangi resiko penularan virus di tengah masyarakat dan tentunya kita berharap bahwa COVID-19 bisa segera berkurang dan berakhir di seluruh dunia.

3. Lockdown

Sejak COVID-19 merebak di Wuhan, China, pemerintah China langsung melakukan tindakan Lockdown. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus dan hal ini terbukti berhasil. Kasus baru COVID-19 di China bahkan telah berkurang drastis. Bahkan kasus COVID-19 lebih parah penyebarannya di Eropa seperti di Italia yang sekarang menjadi negara Eropa pertama yang tercatat lebih dari seribu positif COVID-19 meninggal dunia. Sekarang Italia melakukan tindakan lockdown untuk mencegah penularan virus. Yang terbaru adalah negara tetangga kita yaitu Malaysia.

Tercatat sejak kemarin, 16 Maret 2020, Malaysia melakukan tindakan lockdown pertama dalam sejarah terkait kasus baru COVID-19 sebanyak 125 orang yang berlaku sejak 18 Maret hingga 31 Maret 2020.
Nah, apa itu lagi lockdown? Lockdown adalah suatu tindakan darurat untuk mengunci akses keluar dan masuk sebuah daerah, bahkan negara sementara waktu yang bertujuan untuk mencegah penyebaran serta penularan virus. Tindakan lockdown ini bahkan mengharuskan sekolah, tempat-tempat umum, tempat ibadah, transportasi umum dan industri untuk tidak menjalani aktivitas sementara waktu.

Kita juga membaca berita bahwa beberapa sekolah maupun universitas melakukan tindakan lockdown untuk mencegah penularan virus tersebut. Di Jakarta, beberapa sekolah berkoordinasi dengan Kemendikbud dan telah diliburkan selama 14 hari. Disamping itu, beberapa universitas juga melakukan tindakan lockdown dan bahkan acara wisuda untuk beberapa universitas ditunda untuk mencegah penyebaran virus. Guru serta dosen diminta untuk melakukan pembelajaran bersifat daring (Online) dengan menggunakan beberapa media pembelajaran daring.

4. Quarantine

Istilah yang terakhir ini yang cukup akrab di telinga kita semua. Quarantine berarti karantina. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau Center for Disease Control (CDC), karantina adalah memisahkan dan membatasi pergerakan seseorang yang terpapar penyakit namun tidak memiliki gejala. Tujuannya tentu adalah untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyebaran virus maupun penyakit. Sebagai contoh, negara kita Indonesia pernah melakukan karantina terhadap pemulangan 237 warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan ke Natuna. Tentunya ini adalah saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap orang yang merasa terpapar virus untuk dikarantina selama lebih kurang 14 hari.

5. Pandemic

Istilah pandemic yang berarti Pandemi, merupakan salah satu istilah yang paling populer di dunia. World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan COVID-19 sebagai pandemi dan mendesak seluruh negara untuk mengambil langkah pendekatan secara komprehensif untuk mengendalikan pandemic secara cepat dan tepat. Nah, apa itu pandemi?
Pandemi adalah penyebaran penyakit yang terjadi secara global diseluruh dunia.

Penyebaran penyakit dalam istilah pandemi ini sangat tinggi sekali dan bahkan juga disebut sebagai epidemi global. Kasus terakhir yang pernah disebut dengan istilah pandemi yaitu terjadi pada tahun 2009 dengan kasus pandemi H1N1.

6. Local Transmission

Local transmission dalam terjemahan Bahasa Indonesia berarti transmisi lokal. Jikalau masih bingung, lebih tepatnya kita sebut sebagai ‘penularan lokal’. Menurut sumber kutipan dari detikhealth, transmisi lokal bertujuan untuk menunjukkan lokasi di mana sumber infeksi berada di dalam lokasi pelaporan. Sebagai contoh, adanya kasus WNI yang terpapar virus di Indonesia, namun WNI tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri atau ke negara dengan penularan virus corona tinggi. Yang artinya bahwa orang tersebut tertular virus di lokasi tempat orang itu berada sekarang.

7. Imported Case

Imported case dalam terjemahan Bahasa Indonesia berarti kasus impor. Imported case menunjukkan lokasi di mana semua kasus yang telah diperoleh di luar lokasi pelaporan. Dengan kata lain, pasien yang terinfeksi COVID-19 tertular saat berada di luar negeri, kemudian diketahui sakit atau positif setelah masuk ke Indonesia. Misalkan, sumber virus luar negeri, didapat ketika pasien tersebut jalan-jalan.

8. Cluster Disease

Dalam terjemahan Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia, cluster disease diartikan sebagai kluster penyakit. Apa maksudnya? Kluster penyakit bisa juga dikenal dengan istilah kluster infeksi. Kluster penyakit atau kluster infeksi adalah satu kelompok dengan satu kejadian kesehatan yang sama. Hal ini terjadi dalam area dan waktu yang sama. Contoh, sejauh ini kasus COVID-19 yang lagi heboh terjadi di Jakarta. Hal ini dinamakan kluster Jakarta. Kluster Jakarta yang sering disebut dalam kasus di Indonesia adalah kelompok kasus yang terhubung dengan kasus 1,2,3,4, dan 5.

9. Epidemic

Epidemic dalam terjemahan Bahasa Indonesia adalah epidemi. Menurut sumber kutipan detikhealth, epidemi adalah situasi ketika penyakit menyebar dengan cepat di antara banyak orang dan dalam jumlah lebih banyak dibanding normal. Namun skalanya penyebarannya lebih rendah dibandingkan dengan pandemi (baca kembali poin 07 diatas).

Penulis: Herman, S.Pd., M.Pd.
(Dosen FKIP Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas HKBP Nommensen)

Related Articles

Latest Articles