MISTAR.ID
Kemampuan berbicara dalam dua bahasa pada anak, menurut penelitian yang dilakukan Profesor Asosiasi Yow Wei Quin dari Singapore University of Technology and Design (SUTD) mencerminkan kemampuan komunikasi yang lebih baik pula.
Dalam penelitiannya, Profesor Asosiasi Yow Wei Quin melibatkan anak-anak berusia tiga hingga lima tahun dengan media stiker. Anak-anak diminta mencari stiker yang disembunyikan di salah satu dari dua kotak transparan atau tertutup sebagian.
Mereka dibantu oleh seorang informan yang memberikan petunjuk akurat atau tidak akurat tentang keberadaan stiker. Anak-anak mengetahui jika informan dapat melihat stiker.
Baca juga: Anak di Bawah 16 Tahun di China Hanya Boleh Gunakan Ponsel Selama 1 Jam
Hasil penelitian menunjukkan, anak-anak dengan kemampuan bilingual lebih peka terhadap faktor kontekstual saat menilai informasi yang diberikan kepada mereka, dibandingkan dengan anak-anak yang non bilingual.
“Anak-anak bilingual cenderung mempercayai informan yang memberikan informasi akurat. Temuan ini menunjukkan, anak-anak dengan kemampuan dwibahasa memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang konteks dan nuansa komunikasi,” kata Profesor Asosiasi Yow Wei Quin dalam laporannya yang dilihat, Senin (7/8/23).
