12.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Kereta Kencana Kuil di Medan Ternyata Sudah Berusia Ratusan Tahun

Medan, MISTAR.ID

Berfilosofi tentang kepercayaan penghukuman terhadap dewa, ternyata kisahnya tertuang di kereta kencana. Kokoh tak lekang oleh zaman kolonial Belanda hingga sekarang.

Kereta sakral ini pun akan digunakan sebagai tunggangan acara puncak Thaipusam Street Festival malam nanti, Minggu (5/1/23) di Medan.

Kereta yang sudah berusia ratusan tahun lamanya ini, akan menjadi pelengkap kemeriahan acara ritual dan seni budaya India nantinya.

Baca Juga:Kuil Dibuka Lagi Di India Tanpa Percikan Air Suci

Kendaraan sakral ini akan dipakai oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution yang dimulai dari Kuil Sree Soepramaniem Nagarattar di Jalan Kejaksaan menuju kawasan Little India Jalan KH Zainul Arifin dan kembali lagi ke kuil.

Nantinya, dalam acara puncak itu sang wali kota seakan-akan menjadi seorang raja yang didorong oleh beberapa manusia untuk diarak-arak ke jalan yang sudah ditentukan tersebut.

Sebelum melihat acara puncak pagelaran perayaan Thaipusam, perlu juga diketahui menelisik jauh lebih dalam sejarah Kereta Kencana yang dimiliki oleh Kuil Sree Soepramaniem Nagarattar.

Wakil Ketua Harian Kuil Sree Soepramaniem Nagarattar T Vijay Kumar mengatakan, kereta kencana ini memiliki lebar 4 meter (M) dengan panjang 6 M. Selain itu memiliki ornamen-ornamen patung-patung dewa dan aksesoris untuk memperindah.

“Patung dewa yang disusun rapi di kereta kencana ini memiliki makna dan sejarah penting untuk diketahui,” ucapnya.

Vijay mengatakan, di patung itu ada yang namanya patung Dewa Brahmana. Kisahnya ia dihukum karena tidak bisa menjawab pertanyaan oleh Dewa Murugan.

Baca Juga:Perayaan Thaipusam di Medan, Street Festival Sajikan Kuliner dan Seni Khas India

“Padahal sejarahnya Dewa Brahmana mengetahui alam dunia ini, namun karena tidak bisa menjawab jadi dihukun. Sebagai pengampunannya, Dewa Brahmana menjadi kusir kereta kencana tersebut untuk membawa Dewa Murugan,” ucap Vijay.

Begitulah sejarah singkatnya makna patung dewa yang berjejer di kereta kencana tersebut. Sementara itu, barang bersejarah ini tiba di Indonesia sekitar tahun 1918 silam.

“Pembuatannya memakan waktu selama empat tahun yang terbuat dari kayu Jati Burma berasal dari India. Lalu dibawa ke Indonesia. Ketika sampai kereta kencana itu langsung disahkan oleh Gubernur Hindia kala itu,” sebut Vijay.

Kereta kencana ini masih utuh sampai saat ini. Karena pihak kuil menjaganya dengan baik dan perawatan khusus agar tak dimakan rayap atau lainnya.

“Jadi apa yang kita lihat hari ini, itulah yang tiba ketika tiba di sini. Mungkin yang berubah itu warna tampilan aksesoris seperti lampu, itupun hanya perbaikan kayunya saja,” ungkapnya.

Paling membanggakan warga Indonesia khususnya Kota Medan, tambahnya, memiliki kereta kencana yang hanya ada di Malaysia dan Singapura. Untuk itu, kereta kencana ini harus dijaga kelestariannya.

“Semoga ini menambah kekayaan seni dan budaya yang ada di Kota Medan. Karena di kota ini memiliki ragam budaya etnis yang beranekaragam,” tambah Vijay. (bany/hm12)

Related Articles

Latest Articles