14.7 C
New York
Friday, October 11, 2024

Bahasa Ibu Dan Bahasa Daerah

Jakarta, MISTAR.ID

Bahasa ibu diindentikkan dengan bahasa daerah atau bahasa lokal. Alasannya, bahasa ibu adalah bahasa yang pertama kali dipelajari oleh seseorang sejak kecil secara alamiah dan menjadi dasar sarana komunikasi serta pemahaman terhadap lingkungannya.

“Pengindentikan ini didasarkan pada keberagaman suku dan wilayah yang memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda yang digunakan sehari-hari di lingkungan keluarga,” ujar Plt. Badan Bahasa Kemendikbud, Dadang Sunendar di Kantor Kemendikbud, Jakarta (21/2/20).

Sehubungan dengan itu, sejak tahun 1999 United Nations Educational, Scientific and Curtural Organization (UNESCO), menetapkan Hari Bahasa Ibu atau atau International Mother Language Day
setiap tanggal 21 Februari.

Menurut hasil sensus Penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, penduduk Indonesia berusia di atas 5 tahun yang masih menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari sebanyak 79,5 persen. Akan tetapi, dalam konteks sosial budaya di Indonesia, konsep bahasa ibu ini tidak serta merta dan secara sederhana dapat dilihat dari pemakaian bahasa sehari-hari di rumah. “Isu bahasa ibu ini menjadi penting ketika bahasa-bahasa lokal di dunia mulai banyak yang punah,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Arief Rahman menyampaikan, UNESCO menetapkan hari ini sebagai Hari Bahasa Ibu yang diperingati secara nasional, karena UNESCO melihat bangsa Indonesia memiliki kelestarian bangsa.

“Penetapan ini dianggap penting karena dapat menjadi tonggak kesadaran suatu bangsa untuk menjaga bahasa ibunya kepada generasi penerus pada setiap bangsa,” kata Arief Rahman.

UNESCO memperkirakan sekitar 3.000 bahasa lokal akan punah di akhir abad ini. Hanya separuh dari jumlah bahasa yang dituturkan oleh penduduk dunia saat ini yang masih akan eksis pada tahun 2100 nanti.

Sumber: indozone
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles