19.1 C
New York
Thursday, August 8, 2024

Lapas Anak Tanjung Gusta Kini Miliki Sekolah NKRI

Medan, MISTAR.ID

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Tanjung Gusta Medan kini resmi memiliki sarana pendidikan bagi penghuni LPKA. Namanya Sekolah NKRI. Visi-misinya memberantas buta aksara, menggapai mimpi bersama.

Peresmian Sekolah NKRI ini ditandai dengan launching oleh Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM, Sumatera Utara, Anak Agung Gde Krisna, Rabu (28/4/2021) di LPKA Kelas I Tanjung Gusta Medan.

Gde Krisna mengatakan, sekolah ini dibuat bekerjasama dengan Forum Pemerhati Pemasyarakatan Sumatera Utara, Yayasan Pendidikan Moralitas Budi Pekerti Bangsa Indonesia serta Dinas Pendidikan dan stakeholder terkait.

Baca Juga:Polres dan BNNK Deli Serdang Razia Lapas Lubuk Pakam

“Maka ketika ke luar dari sini, anak-anak adik-adik kami ini tidak hanya punya surat bebas, tapi juga punya ijazah, dan sertifikat keterampilan. Sehingga anda keluar sudah punya ijazah, keterampilan, saya kira saudara-saudara kita di luar menerima dengan baik,” kata Gde Krisna dalam sambutannya.

Kepada wartawan, ia menjelaskan, kurikulum pendidikan yang akan diterapkan pada Sekolah NKRI tersebut nantinya akan disusun bersama LPKA Kelas 1 Medan dengan Forum Pemerhati Pemasyarakatan Sumatera Utara dan Dinas Pendidikan. Pendidikannya akan disetarakan dengan paket-paket kurikulum pada sekolah formal biasa seperti paket A,B dan C.

Para pengajar di sekolah NKRI ini menurut Gde Krisna juga akan melibatkan para ekspert mulai dari kalangan akademisi, praktisi hingga kalangan profesional dan para rohaniawan. “Jadi disini memang berbeda pendidikan kepada mereka dikombinasikan pada 3 hal pokok utama. Mereka dapat pendidikan formal, dapat moralnya dan keterampilan juga,” pungkasnya.

Baca Juga:Tim Gabungan Razia Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku

Sekolah NKRI di LPKA 1 ini masih akan menggunakan tenda sebagai ruangan belajar. Hal ini karena bangunan permanen untuk tempat mereka belajar belum tersedia. “Maka itu, semangat untuk membuat sekolah yang diprakarsai pak Kepala LPAK ini. Nanti kalau ada bahan bacaan, alat-alat sekolah yang tidak dipakai silahkan dikirim kemari untuk menjadi bahan bacaan bagi anak-anak yang ada disini,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala LPKA Kelas 1 Medan Batara Hutasoit mengatakan sekolah ini ingin menjawab keinginan anak-anak binaan mereka yang kerap mengeluh ingin mendapatkan pendidikan. Namun, mereka memiliki keterbatasan. Sehingga sampai saat ini, belum punya ruang kelas belajar. Ruang belajar untuk saat ini adalah tenda yang didirikan di lapangan.

“Banyak sekali anak-anak mengeluh, mereka ingin belajar. Meski sedang menjalani hukuman disini, mereka memiliki hak untuk mendapatkan itu. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu memprakarsai Sekolah NKRI ini,” pungkasnya.

Erina Wongso, yang hadir mewakili Yayasan Pendidikan Moralitas Budi Pekerti Bangsa Indonesia mengatakan bahwa yayasan mereka nantinya akan memberikan dukungan pengajar untuk sekolah ini. Pengajar ini tidak hanya mengajar, namun juga memberikan teladan. Menurutnya, ini tidak sulit. “Ini tidak akan sulit selama kita bergandengan terutama kita mengutamakan ketulusan hati. Asal kita pakai hati, yang diatas tentu tidak tidur buat kita,” tandasnya. (iskandar/hm12)

Related Articles

Latest Articles