Siantar | MISTAR.ID – Tempat itu hanyalah satu sudut ruang pinggir jalan. Tempatnya juga tidak begitu luas, ditata sedemikian rupa, diberi nama MPN atau Mitu Pojok Nangka. Lokasinya di Lorong Marasi, Kelurahan Nagapita, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar.
Walau tempatnya hanya di pinggiran jalan yang tidak begitu lebar, tapi tempat itu bisa dibilang sangat ‘bersejarah; bagi warga Kota Pematangsiantar. Bukan semata dijadikan tempat nongkrong atau mangkal, tapi di tempat itu lebih dijadikan tempat untuk membicarakan berbagai gagasan-gagasan demi percepatan pembangunan Kota Pematangsiantar.
Yang singgah di tempat itu pun bukan hanya kalangan bawah, tapi kalangan menengah ke atas, bahkan para pejabat juga terbilang rajin mangkal di MPN, bahkan para Caleg dan calon kepala daerah.
Salah satu yang pernah tertangkap mata singgah dan nongkrong di MPN adalah mantan Kapolres Simalungun, AKBP Marudut Liberty Panjaitan yang sempat digadang-gadang warganya untuk maju sebagai calon walikota Pematangsiantar.
MPN dikenal sebagai tempat untuk bersilaturahmi. Walau kadang diwarnai dengan minum tuak (Mitu), tapi mitu bagi mereka yang sering mangkal di MPN bukan berarti untuk mabuk, melainkan (tuak) dijadikan sebagai media yang mempererat hubungan persaudaraan.
Seperti halnya, Sabtu (4/1/20), berbagai kalangan baik itu pengusaha, warga biasa, dan petugas keamanaan melakukan kegiatan sosial peduli sesama di tempat itu.
Bertepatan AKP TP.Butar-butar mendapat anugerah dari Tuhan naik pangkat menjadi Kompol TP Butar-butar.
Perwira polisi itu adalah salah satu pendiri MPN, kemudian dipercaya sebagai Pelindung MPN.
Untuk kenaikan pangkatnya, bersama pengurus MPN lainnya dia berbagi rejeki dengan menyantuni sekitar 30 orang anak yatim. Sebanyak 15 orang diantaranya dari pemeluk agama islam dan 15 orang lagi dari agama nasrani.
Tali asih itu diberikan kepada anak yatim yang ada di sekitaran Kecamatan Martoba, sebagai wujud ucapan syukur atas kebaikan Tuhan memberi kesehatan dan rejeki bagi anggota MPN dan keluarga, juga atas kenaikan pangkat terhadap pelindung MPN TP.Butar-butar menjadi Kompol.
Tali asih itu dibagikan para pengurus MPN, diantaranya Sonang Malau dan istri bersama para rekan-rekannya.(hm02)
Penulis/Editor : Herman Maris
