16.5 C
New York
Monday, September 30, 2024

Pengerjaan Proyek Memprihatinkan, Material Dibiarkan Berserak Di Depan Masjid Da’wah

Siantar, MISTAR.ID – Di penghujung akhir tahun 2019 menyambut Natal dan tahun baru 2020, atau pada saat umat kristiani sibuk menyambut hari besar keagamaanya itu, justru Pemerintah Kota Pematangsiantar malah gencar mengerjakan berbagai proyek pembangunan.

Akibatnya, tidak saja membuat masyarakat tak nyaman, tapi juga menghambat lancarnya transaksi perdagangan di kalangan pelaku usaha kecil, menengan dan miktro, dikarenakan akses jalan terganggu, dan parit digali lebar, sehingga mengganggu kelancaran usaha para pemilik toko yang berada di pinggir jalan.

Selain itu, kehadiran proyek di penghujung tahun 2019 itu, sistem pengerjaannya terkesan bagaikan tidak punya etika dan tidak beraturan. Seperti terlihat di depan Masjid Da’wah Jalan Jawa. Tumpukan material hingga 2 Januari 2020 ‘dibiarkan’ berserakan begitu saja.

Proyek di depan Masjid Da’wah itu diketahui sebagai proyek penataan atau revitalisasi drainase gorong gorong.

Melihat material berserakan di depan rumah ibadah itu mendapat tanggapan dari pengurus Masjid Da’wah, Mulyono (40). Katanya, pengerjaan revitalisasi drainase justru menyulitkan warga beraktivitas dan membahayakan pengendara.

“Sebab tidak ada ruang gerak, seperti di depan masjid ini ada tumpukan material dari sisa-sisa proyek belum diangkut. Kami di sini pun bingung, seperti pagar mesjid yang sempat dihancurkan yang mengerjakan proyek itu, apakah diganti atau tidak,” ujar Mulyono ditemui Mistar, Kamis (2/1/20) di Masjid Da’wah.

Pantauan Mistar di lokasi, tampak proyek revitalisasi drainase masih berlangsung. Kendaraan sepeda motor mobil dan pejalan kaki harus melintas dengan sangat hati-hati, agar tidak sampai bersenggolan.

“Jelas ini sangat meresahkan kami, dan bahaya. Kami berharap, proyek ini dikerjakan cepat dan bersih seperti dulu. Kalau sekarang, jadi banyak debu dari sisa material,” ujarnya.

Pengerjaan revitalisasi ini menelan anggaran Rp1,4 milliar, bersumber dari APBD Kota Pematangsiantar Tahun 2019, dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.

Angga (30) warga sekitar mengatakan, pemerintah seharusnya memprioritaskan keselamatan pengendara yang melintas. Sejak proyek dikerjakan, katanya, sudah 2 warga tercebur ke galian drainase.

“Sudah duakali kejadian, pengendara tercebur ke dalam drainase. Pertama kakek-kakek setelah selesai makan dari warung bakso Kliwon, dan kedua pejalan kaki terjatuh juga,” ujar angga ditemui Mistar.(hm02)

Penulis : Billy Nasution
Editor : Herman Maris

Related Articles

Latest Articles