2.3 C
New York
Monday, January 13, 2025

Ngeri! Tiap 10 Menit, Satu Orang Dibunuh di Brasil

Brasilia, MISTAR.ID

Meski saat ini banyak warga Brasil tetap tinggal di rumah akibat virus corona, namun setiap 10 menit ada satu orang yang dibunuh. Hal ini terbukti dari data kasus pembunuhan di Brasil meningkat 7,1 persen pada paruh pertama tahun ini.

“Ada 25.712 kematian akibat kekerasan pada paruh pertama tahun 2020, setara dengan satu orang yang dibunuh setiap 10 menit di tengah pandemi COVID-19, meskipun langkah-langkah tinggal di rumah diterapkan selama periode ini,” demikian laporan dari Forum Keamanan Publik Brasil seperti dilansir AFP, Selasa (20/10/20).

Data mengerikan ini sekaligus mematahkan tren penurunan kasus kejahatan yang dimulai sejak 2018. “Angka tersebut mematahkan tren penurunan dalam kejahatan kekerasan yang dimulai pada 2018,” demikian isi laporan tahunan tentang keamanan publik di negara Amerika Selatan yang telah lama berjuang dengan kekerasan tingkat tinggi itu.

Baca Juga:Mencekam, Brazil Catat 1.060 Kematian Baru Covid-19

Namun, para penulis laporan itu mengatakan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan pasti tentang mengapa pembunuhan, perampokan mematikan, dan penembakan polisi yang fatal meningkat bahkan ketika pandemi membuat banyak orang Brasil tetap di rumah.

Mereka mengatakan studi lebih lanjut diperlukan tentang bagaimana geng-geng kriminal berkembang di tengah pandemi, termasuk apakah mereka mengirimkan lebih banyak obat lewat darat sebagai tanggapan atas pengurangan lalu lintas udara, yang mungkin mengarah pada peningkatan konflik di sekitar rute perdagangan.

“Pada titik ini, masih sulit untuk menentukan tren mana yang merupakan efek dari tindakan jarak sosial dan mana yang tidak,” kata mereka. Dalam beberapa kasus, pandemi mungkin menyebabkan kejahatan kekerasan tidak dilaporkan.

Baca Juga:Wartawan Peliput Presiden Brazil Jair Bolsonaro Dikarantina

Misalnya, femisida (pembunuhan berbasis gender) meningkat 1,9 persen selama periode tersebut, tetapi laporan penyerangan dan ancaman terhadap perempuan masing-masing menurun sebesar 9,9 dan 15,8 persen.

“Itu mungkin mencerminkan kesulitan yang dihadapi beberapa wanita untuk pergi ke kantor polisi atau melaporkan pelecehan di tengah langkah-langkah ketat tinggal di rumah,” kata laporan itu.(dtc/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles