Medan, MISTAR.ID
Hariati, wali kelas di salah satu Sekolah Dasar (SD) Swasta yang diduga menghukum muridnya duduk di lantai karena menunggak SPP selama tiga bulan, diperiksa Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan, Sabtu (11/1/25).
Dari pantauan Mistar.id, pemeriksaan terhadap Hariati itu telah berlangsung sejak pukul 08.00 WIB. Hadir juga Ketua Yayasan Abdi Sukma. Sementara, orang tua murid, Kamelia tiba di sekolah pukul 08.59 WIB.
Usai diperiksa di ruangan kepala sekolah, Kamelia mengatakan, pihak yayasan dan disdik berusaha untuk menengahi.
“Mereka di pihak tengah. Satu sisi sempat menyalahkan oknum guru, di satu sisi juga mengatakan bahwasannya saya jangan terlalu gegabah mengambil tindakan,” ucapnya kepada media di halaman sekolah.
“Iya (mengarahkan untuk berdamai), saya dicoba untuk klarifikasi bahwasannya sekolah ini memang banyak membantu saya. Cuma di sini posisi tujuan saya sangat menyayangkan oknum gurunya saja karena terlalu kelewatan,” sambungnya.
Baca Juga : Ihwan Ritonga Minta Pemerintah Beri Teguran Guru yang Hukum Murid Duduk di Lantai
Kamelia mengaku akan mengeluarkan dan tidak melanjutkan anaknya di sekolah tersebut. “Karena apapun ceritanya dia masih tetap ketemu sama guru yang sama. Jadi saya tetap tarik ajalah anak saya daripada nanti mental dia gimana-gimana. Saya sekolahkan anak saya bukan untuk ketakutan,” tuturnya.
Staf Kelembagaan dan Sarana Prasarana SD, Disdikbud Kota Medan, Teddy Saputra menyebutkan telah memeriksa wali kelas 4 itu.
“Sudah BAP (berita acara pemeriksaan), nanti kami sampaikan hasilnya kepada pak kadis. Keputusan nanti pak kadis,” katanya.
Karena kondisi di lokasi sudah semakin ramai, ia mengaku masih memeriksa wali kelas saja dan akan melanjutkan pemeriksaan setelah situasi kondusif. Sementara, kepala sekolah berinsiial Julis Sari dan Hariati enggan untuk diwawancara media. (susan/hm24)
