2.8 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Joki Sado dan Pedagang Buah di Berastagi Keluhkan Kunjungan Wisatawan

Karo, MISTAR.ID

Joki sado dan kuda tunggang serta pedagang buah di Berastagi Kabupaten Karo, mengeluhkan kunjungan wisatawan yang sepi meski liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tinggal hitungan hari.

Mereka menduga masih sepinya tingkat kunjungan wisatawan menjelang di penghujung tahun 2024 ini, dikarenakan oleh musibah longsor yang terjadi di daerah Daulu dan Sembahe, beberapa waktu lalu.

Pantauan, pada Sabtu (21/12/24) di Pajak Buah Berastagi, para joki kuda tunggang dan sado tampak mondar mandir tanpa penumpang. Sesekali mereka mendekati mobil yang sedang parkir untuk menawarkan jasanya.

“Libur akhir tahun ini sepertinya sangat berat. Padahal anak sekolah sebagian sudah libur namun para pengunjung masih sepi ke Pajak Buah,” ujar P Sembiring, salah satu joki kuda tunggang.

Biasanya menjelang libur Nataru, tambah P Sembiring, para pengunjung sudah ramai ke Berastagi. Ia menduga bencana alam di Doulu dan Sembahe menjadi penyebab sepinya wisatawan berkunjung ke Berastagi.

Baca juga: Wisatawan Masih Terlihat Sepi Berkunjung ke Berastagi

“Tentunya sangat berdampak pada kami selaku penerima jasa. Kami berharap sepi pengunjung tidak berkepanjangan. Tapi nyatanya sampai saat ini masih terasa sepi. Semoga kesepian ini dapat terhibur atas kehadiran para wisatawan kemari,” tutur pria 38 tahun itu setengah berharap.

Nyaris senada dengan P Sembiring, joki lainnya yakni M Pelawi menyampaikan bahwa akibat sepinya pengunjung, mereka agak kesulitan membayar sewa kudanya.

“Sekarang ini jangankan buat kantong pribadi, buat bayar sewa kuda saja bisa terbayarkan sudah bersyukur,” kata Pelawi menyebut sewa kuda tunggang  Rp 250.000 hingga Rp 300 ribu per harinya.

Sementara salah seorang pedagang buah, Non Beru Sinuhaji berharap kehadiran wisatawan bisa ramai kembali berkunjung ke Berastagi pada libur Nataru ini.

“Semoga saja usai tanggal 25 Natal bersama ini, wisatawan melonjak datang kemari. Sehingga semangat para pedagang buah kembali lagi seperti sedia kala,” harap wanita berambut pirang itu.

“Kami pedagang buah di sini sudah cukup merasakan sepi pengunjung. Kita juga sadar, tidak bisa kita lawan alam atau kehendak Tuhan atas segala musibah yang ada,” imbuhnya mengakhiri. (sembiring/hm27)

Related Articles

Latest Articles