2.8 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Mantan TNI Ditemukan Tewas di Labura, Terduga Pelaku Oknum TNI Aktif

Medan, MISTAR.ID

Andreas Sianipar alias Joko Rury Staen (44) warga Desa Purwodadi, Sunggal, Deli Serdang, Sumatera Utara, ditemukan tewas di Desa Aek Tapa Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).

Adik korban, Anggito Sianipar mengatakan abangnya Andreas Sianipar merupakan mantan anggota TNI-AD yang pernah bertugas di Raider 100 Kodam I Bukit Barisan. Ia menyebut, abangnya keluar dari Satuan TNI-AD pada tahun 2013-2014, dengan pangkat terakhir Serka.

“Iya dia (korban) dulu anggota TNI dan terakhir dinas di Raider 100 bersama Serda HS. Dia sudah tidak aktif sejak tahun 2013-2014. Pangkat terakhirnya Serka,” ujar Anggito Sianipar, saat dihubungi Mistar, pada Sabtu (21/12/24).

Anggito Sianipar juga membenarkan jika korban (Andreas Sianipar) diduga kuat sebagai korban pembunuhan yang dilakukan oleh teman sejawat abangnya di Raider 100, yakni Serda HS.

Sepengetahuan Anggito, terduga pelaku Serda HS nekat menghabisi korban karena permasalahan sewa mobil. Dimana saat itu korban sempat menyewa mobil dari HS, namun di perjalanan mobil itu diambil oleh pemilik aslinya.

Namun dari sisi lain, HS mengaku sebagai pemilik dari mobil tersebut. Dia (Serda HS) juga marah kepada korban kenapa mobilnya dilepas.

“Kalau masalahnya, jadi korban menyewa mobil kepada si Serda HS, rupanya mobil itu diambil orang yang mengaku sebagai pemilik mobil. Si HS marah, kenapa bisa lepas mobil tersebut. Katanya, mobil itu ada buku hitamnya. Jadi HS menuduh korban menggelapkan mobilnya,” bebernya.

Baca juga: Diduga Dibunuh, Andreas Sianipar Ditemukan Tewas Dalam Sumur di Labura

Anggito juga mengaku telah menyerahkan sejumlah bukti berupa video ke pihak Denpom I Bukit Barisan dan Polrestabes Medan. Dimana dalam video tersebut korban dianiaya pelaku di rumah dinas Serda HS yang terletak di Jalan Binjai KM 10 Asrama Abdul Hamid Nasution.

“Ada video kita serahkan, ada juga beberapa senjata tajam diserahkan ke Denpom,” timpalnya lagi.

Anggito Sianipar juga mengaku sedikit kecewa dalam penanganan kasus ini lantaran terkesan lamban. Dimana pada saat ditemukan, kondisi jasad korban dalam kondisi membusuk (hancur).

Kasus pembunuhan ini, kata Anggito, terjadi pada tanggal 8 Desember sekitar pukul 02.00 WIB dini hari di rumah dinas terduga pelaku. Kemudian peristiwa itu dilaporkan oleh pihaknya pada tanggal 12 Desember 2024.

Setelah dilaporkan dan pihaknya turut memberikan sejumlah alat bukti, berupa video dan lain sebagainya. Akhirnya, pada Jumat (20/12/24), kasus ini terungkap dan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

“Jadi mulai dari tanggal 8 Desember itu, abang kami ini tidak kami ketahui lokasi keberadaannya dan baru ditemukan sekarang,” beber Anggito.

Untuk itu, Anggito dan keluarga berharap terduga pelaku Serda HS dan orang yang terlibat dapat dihukum seberat-beratnya. Karena perbuatan para pelaku tidak sangat manusiawi.

“Ini penculikan yang dilakukan oleh seorang aparat TNI, yang seharusnya dia melindungi masyarakat. Kalaupun korban melakukan sesuatu kesalahan, kan ada proses hukum. Kami juga tidak akan membiarkan korban diperlakukan seperti itu,” ujarnya mengakhiri.

Terkini dari informasi yang Anggito terima sedikit ada 5 orang warga sipil turut diamankan polisi dalam kasus ini. Sementara Serda HS juga turut diamankan oleh Denpom I Bukit Barisan. (matius/hm27)

Related Articles

Latest Articles