22.2 C
New York
Thursday, November 7, 2024

BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi

Jakarta, MISTAR.ID

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi di Indonesia.

Imbauan ini seiring dengan fenomena La Nina yang diprediksi akan meningkatkan curah hujan hingga 20 persen sampai awal 2025, serta potensi peningkatan frekuensi bencana seperti banjir dan tanah longsor.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengingatkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan dan fenomena La Nina dapat menyebabkan peningkatan curah hujan yang lebih tinggi, berisiko memicu bencana hidrometeorologi.

BMKG memperkirakan adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat/petir atau angin kencang selama periode 7-12 November 2024.

“Pemerintah daerah dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan,” kata Dwikorita, menyarankan optimisasi infrastruktur pengelolaan sumber daya air, seperti sistem drainase dan waduk, untuk mencegah terjadinya banjir.

Baca Juga : Bencana Hidrometeorologi Bakal Sering Terjadi di Indonesia Pada 2050

Guswanto, Deputi Meteorologi BMKG, mengungkapkan bahwa wilayah-wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, dan Jawa bagian tengah hingga barat sudah memasuki musim hujan. Sementara itu, wilayah lain di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim hujan pada dasarian II November 2024.

Bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor sudah terjadi di beberapa daerah, seperti Bogor dan Sukabumi (Jawa Barat). BMKG pun mengimbau masyarakat untuk tidak lengah dan siap menghadapi potensi cuaca ekstrem di minggu-minggu mendatang.

Imbauan untuk Masyarakat dan Pengguna Transportasi

BMKG juga mengingatkan para pengguna dan penyedia jasa transportasi, baik laut maupun udara, untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi aktivitas penerbangan dan pelayaran. Beberapa imbauan penting lainnya adalah nelayan diminta untuk tidak melaut saat cuaca buruk dan terus memantau kondisi cuaca dan informasi tinggi gelombang laut melalui aplikasi InfoBMKG.

Dampak Siklon Tropis Yinxing

Sementara itu, Siklon Tropis Yinxing yang berada di sekitar Laut Filipina juga mempengaruhi dinamika cuaca Indonesia. Meskipun siklon ini diprediksi akan menjauhi Indonesia dalam 24 jam ke depan, BMKG memperingatkan potensi dampaknya dalam 24-48 jam mendatang, seperti:

  • Hujan lebat di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara;
  • Peningkatan tinggi gelombang laut antara 1,25 hingga 2,5 meter di beberapa perairan Indonesia, seperti Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Maluku, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera.
Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles