Medan, MISTAR.ID
Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) Fakultas Ekonomi Budaya (FEB) Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar kegiatan Market Preneur 2024, sejak 6 hingga 8 November mendatang.
Ketua panitia, Arif Adriansyah (20), mengatakan bahwa kegiatan tahunan HMM ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi aspirasi mahasiswa yang ingin berjualan.
“Jadi kami dari bidang kewirausahaan menyelenggarakan acara ini untuk mewadahi aspirasi orang yang ingin berjualan. Jadi kami juga menarik dari mata kuliah praktek kewirausahaan untuk berjualan,” katanya kepada Mistar.id, Rabu (6/11/24) sore.
Baca juga:Dukung Literasi Tunanetra, Mahasiswa USU Luncurkan Aplikasi Berbasis Suara
Lanjutnya, ada sebanyak 80 tenant yang mengisi kegiatan ini, mulai dari makanan dan minuman, aksesoris dan lainnya.
“Jadi kami memang ngasih juga untuk umum. Jadi bebas gitu, dari umum bisa, dari mahasiswa FEB bisa, dari USU bisa dan orang luar juga bisa,” lanjutnya.
Tak hanya bazar, Arif juga menyebutkan beberapa kegiatan lainnya yang juga melibatkan mahasiswa, seperti kegiatan lomba, pertunjukan band, beauty class dan juga fashion show.
Sebagai ketua, ia juga mendapatkan pengalaman baru dalam mengorganisasi acara dan mengatur banyak orang.
Baca juga:Curhat Pelaku UMKM di Posbloc Medan, Berharap saat Event Khusus
Mahasiswa semester lima ini juga berharap, kegiatan ini dapat semakin mempererat setiap anggota HMM FEB USU dan juga dapat bermanfaat bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Terpisah, mahasiswa jurusan Agribisnis USU, John Ferry Lumban Batu, mengaku senang dan mengapresiasi kegiatan ini. Apalagi, harga makanan di bazar tersebut menurutnya masih ramah di kantong mahasiswa.
Sebagai mahasiswa semester satu, ia juga tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mengenal lebih banyak teman-teman mahasiswa dari fakultas lainnya.
Sementara, pengunjung lainnya, Anres Sebayang, berharap agar panitia dapat memperhatikan tempat sampah selama kegiatan berlangsung.
“Saya melihat tempat sampahnya cuma satu atau dua di depan tadi. Jadi tempat membuang sampah, kurang. Orang membuang sampah sembarangan jadinya kan. Kalau bisa, satu stand satu tempat sampah. Lainnya, sudah sangat oke,” tutupnya. (susan/hm17)