18 C
New York
Wednesday, November 6, 2024

Hobi Jadi Cuan, Pengusaha Jajanan: Awalnya Iseng

Medan, MISTAR.ID

Berawal dari hobinya memasak, Zahwa Salsa Nabila (23) memutuskan untuk membuka usaha jajanan, seperti dimsum, brownies, dan sejenisnya.

Gadis yang tinggal di Jalan Penampungan II, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia, ini memberi nama usahanya Snack by Awaa.

“Awalnya iseng aja ya. Karena, memang kebetulan saya suka memasak dan memang tertarik di dunia bisnis khususnya kuliner,” kata sulung dari dua bersaudara ini, saat dihubungi mistar.id, Rabu (6/11/24).

Zahwa mengungkapkan, pengalamannya bekerja di salah satu coffee shop terkenal di Kota Medan sebagai juru masak membuatnya makin tertarik menyalurkan hobi dan bakatnya tersebut.

Baca juga: Rumah BUMN Gelar Pelatihan dan Sosialisasi PaDi bagi Pelaku UMKM Medan-Deli Serdang

Di usia yang masih muda, perempuan yang akrab disapa Awa ini memanfaatkan hobinya dalam mengembangkan usaha jajanannya.

Ketika pertama kali membuka usaha jajanan ini, ia mengaku hanya menjual satu jenis makanan saja, yaitu Dimsum Mentai.

“Selanjutnya saya menambah menu baru seperti Brownies Bites, Gyoza, dan Dimsum Bolognese,” ujarnya.

Di tengah kesibukannya kuliah, sekaligus mengikuti kegiatan organisasi di kampus, Zahwa tetap berjualan dengan menerapkan sistem Pre Order (PO).

“Saya membuka usaha ini sekalian kuliah. Aktif juga berorganisasi di kampus. Terkadang sedikit rumit ya, tapi saya buat usaha ini sistem open PO seminggu maupun dua minggu sekali,” ujarnya lagi.

Baca juga: UMKM ‘Cireng Manja’; di Medan Sukses Raup Omset Jutaan Rupiah per Hari

Zahwa menceritakan motivasinya dalam membuka usaha Snack by Awaa karena prinsip hidupnya yang ingin mandiri setelah tamat SMA. Ia ingin meringankan beban kedua orang tuanya.

Ia pun bersyukur karena dari usaha tersebut mampu membayar uang kuliah serta membeli barang-barang yang diinginkannya. Terkadang, Awa juga memberikan hadiah bagi kedua orang tuanya.

Namun, dalam menjalankan usaha tersebut, Zahwa juga mengaku menghadapi sejumlah kendala.

“Kendalanya itu sih karena saya memulai usaha ini sendiri tanpa bantuan siapapun. Jadi, sistem PO yang saya buat ini overload. Saya kewalahan dengan jumlah yang lebih banyak, belum lagi untuk sosial media usaha inipun saya yang handle. Tapi, alhamdulillah seiring berjalannya waktu, saya bisa menghandle semuanya dengan baik,” pungkasnya.

Zahwa mematok harga produknya mulai dari Rp20.000. Jumlah pesanan yang ia dapat bisa mencapai 500-600-an pcs dalam sekali PO, terutama jenis dimsum yang menjadi menu paling laris. (devi/hm20)

Related Articles

Latest Articles