Medan, MISTAR.ID
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Tajuddin Idris menyatakan keprihatinannya terhadap rendahnya tingkat literasi numerasi di beberapa wilayah di Sumut.
Tajuddin menyebut Data Pokok Pendidikan (Dapodik) menunjukkan terdapat 255.000 anak tidak sekolah (ATS), dengan populasi yang cukup tinggi di pesisir pantai timur Selat Malaka dan pesisir pantai barat.
Ia menekankan pentingnya mendata dengan baik agar anak-anak tersebut bisa masuk ke satuan pendidikan.
Baca juga : BPMP Gelar Lokakarya Literasi Numerasi
“Kami berharap anak-anak ini bisa masuk ke dalam satuan pendidikan, dan tentunya mungkin bisa mengakselerasi literasi numerasi. Jika mereka masuk ke satuan pendidikan, kami berharap literasi numerasi meningkat,” ujarnya kepada Mistar.id, Selasa (5/11/24).
Tajuddin menambahkan beberapa kemungkinan anak tidak terdeteksi dalam sistem pendidikan karena berbagai alasan, seperti pindah ke madrasah, membantu orang tua, atau pindah ke kabupaten/kota lain. Selain itu, anak tersebut berkebutuhan khusus sehingga tidak terdeteksi.
“Tentu saya sangat berharap bahwa literasi numerasi ini bisa naik dan bisa mengimbangi Jawa lah begitu. Memang di daerah tengah seperti Samosir dan sekitarnya, tingkat literasi numerasi cukup tinggi, sementara di pesisir Selat Malaka dan Samudra masih rendah,” jelasnya.
Baca juga : Dukung Literasi Tunanetra, Mahasiswa USU Luncurkan Aplikasi Berbasis Suara
Ia juga menekankan peningkatan literasi numerasi tidak hanya tentang angka, tetapi juga kemampuan anak-anak untuk memahami dan memaknai apa yang mereka baca.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya membaca buku, tetapi juga bisa menceritakan ulang, memahami, dan memaknai apa yang mereka baca,” tandasnya. (susan/hm18)