9.9 C
New York
Monday, November 4, 2024

Meski Anggaran Dikorupsi, 4 Paslon Bahas Pentingnya Smart City Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Smart city atau kota cerdas menjadi pembahasan di debat publik Kandidat Pilkada Kota Pematangsiantar, Senin (4/11/2024). Konsep pengembangan kota yang disebut smart city untuk meningkatkan layanan publik dalam pembangunan yang berkelanjutan.

Pertanyaan panelis yang diadopsi dari salah satu visi-misi pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Mangatas – Ade, perihal perbaikan tata kelola pemerintahan, perbaikan dilakukan dengan prinsip pelayanan prima di Kota Pematangsiantar ke depannya. Aspek pendanaan dan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi dua topik penunjang.

Mangatas mengungkapkan, langkah yang pertama diperlukan yakni pembenahan mental Aparatur Sipil Negara (ASN). Tidak ada intervensi pimpinan (yang terpilih) kepada ASN di lingkup pemerintahan.

Baca juga:Saat Debat, 4 Paslon Ngaku Mampu Fungsikan Terminal Tanjung Pinggir dan Stadion

“Kalau boleh jujur ASN itu bekerja harus nyaman, tidak boleh ada ‘panglima talam’ di sana,” sebutnya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Pematangsiantar periode 2019-2024 itu bercerita, jauh sebelum roda pemerintahan sekarang telah dialokasikan anggaran APBD untuk program smart city oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo). Namun, dia sebut, terjadi korupsi di salah satu OPD Pemerintah Kota (Pemko) itu.

“Dan yang lebih ironis lagi di zaman petahana yang ketepatan Ibu Dokter Susanti jadi wali kota, tidak dilanjutkan lagi. Maka kami akan melihat peluang itu dan akan kami lanjutkan kembali,” tandasnya.

Baca juga:Sampah jadi Topik Debat Publik Pilkada Siantar, Berikut Tanggapan 4 Paslon

Wakil Mangatas, Ade menambahkan selain kualitas SDM yang perlu ditingkatkan untuk tata kelola pemerintahan dibutuhkan berbagai ruang publik yang bisa diakses masyarakat banyak. Salah satunya melalui informasi dari website yang disediakan Pemko itu sendiri.

Menanggapi hal itu, paslon nomor urut 3, Susanti – Ronald mengatakan Pematangsiantar menuju smart city sudah terlaksana. Puluhan CCTV baik WiFi tersedia di beberapa titik wilayah Sapangambei Manoktok Hitei.

“Saat ini di Kota Pematangsiantar ada 30 titik wifi gratis di ruang-ruang publik, ada 24 titik CCTV. Artinya akses lalu lintas sudah bisa diakses oleh TNI-Polri, juga seluruh masyarakat dapat mengaksesnya,” kata Susanti Dewayani.

Baca juga:Debat Publik Pilkada Siantar, Mangatas dan Susanti Beda Pendapat soal Perda RTRW

Dokter yang akrab disapa SD memaparkan, penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada Pengguna SPBE (sistem pemerintahan berbasis elektronik) di angka 2,84.

“Indeks di angka saat ini meraih predikat baik. Dan ini akan kita tingkatkan menjadi sangat baik ke depannya,” katanya.

SD kemudian menyoroti pernyataan paslon wakil wali kota nomor urut 2, soal website Kota Pematangsiantar. Dia memastikan masyarakat telah mengetahui website melalui smartphone di genggaman masing-masing warga.

“Coba buka website Pematangsiantar, Bu. Ada website di tiap-tiap OPD Pemko selain di Diskominfo. Masyarakat banyak sekarang sudah mengetahui karena memiliki ataupun mempunyai smartphone atau gadget dan sebagainya,” SD memungkas.

Baca juga:Debat Publik Pilkada Siantar, Mangatas dan Susanti Beda Pendapat soal Perda RTRW

Sementara itu, paslon nomor urut 4, Yan Santoso – Irwan berpendapat smart city merupakan impian setiap suatu wilayah/daerah. Yan menegaskan informasi harus diketahui seluruh lapisan masyarakat dalam realisasi programnya.

“Ya, memang sih smart city sudah diidam-idamkan sejak lama setiap kota. Tapi menurut saya masih kurang dari pada keinginan masyarakat. Walaupun seperti kata Bu Susanti tadi bahwa wifi sudah ada di mana-mana, masyarakat bisa melihat melalui CCTV,  kalau masyarakat tidak diberi tahu (bagaimana?). Tapi kalau masyarakat tidak tahu kapan mereka bisa lihat?” sebutnya.

Pada kesempatan yang sama, paslon nomor urut 1, Wesly – Herlina mengaku keberadaan smart city di Kota Pematangsiantar perlu ditingkatkan. Wesly pun kemudian menyinggung soal percepatan Jalan Tol menuju Danau Toba.

“Menurut kami tetap dan harus tetap ditingkatkan apa yang ada sekarang. Sangat sangat masih minim. Pengamatan kami berdua, Pematangsiantar menuju kota senyap. Jalan tol akan tembus menuju Parapat, senang atau tidak bisa kita contoh daerah lain, seperti Pasar Bengkel Perbaungan,” paparnya.

Baca juga:Bawaslu Sibolga Berharap Debat Paslon Beradu Gagasan Bukan Sindiran

“Daerah itu kini senyap. Ini akan terjadi di kampung kita ini Kota Pematangsiantar. Jadi seriuslah untuk mengembangkan atau mengembalikan marwah Pematangsiantar sebagai kota pendidikan,” katanya mengakhiri.

Herlina menambahkan, pemimpin yang terpilih nantinya lebih memperhatikan penyediaan fasilitas internet untuk sekolah-sekolah. “Agar anak didik bisa belajar lebih efektif dan lebih baik,” tukasnya.

Mendengar tanggapan dari paslon lainnya, Mangatas mengingatkan pada setiap calon pemimpin Kota Pematangsiantar hendaknya apa yang telah diucapkan sejalan dengan perbuatan (di dalam bekerja). “Saya kira itu kepemimpinan (seseorang) yang berintegritas,” katanya.

Dia juga menyinggung semasa duduk di bangku DPRD, keberadaan CCTV dan WiFi di sejumlah titik di Kota Pematangsiantar tidak pernah dibahas. Baik di Sidang Paripurna maupun Badan Anggaran (Banggar).

“Pematangsiantar sebagai smart city itu tidak sulit. Hanya tinggal belajar ke Bandung dan tidak harus satu tahun,” pungkasnya. (jonatan/hm17)

Related Articles

Latest Articles