20.3 C
New York
Friday, November 1, 2024

Tawuran Pakai Panah di Belawan, Praktisi Hukum Soroti Keberadaan APH

Medan, MISTAR.ID

Aksi tawuran pecah di Bagian Belawan, Wilayah Hukum Polres Pelabuhan Belawan, pada Kamis (31/10/24) kemarin.

Sejumlah anak panah berterbangan dan menghujam ke bagian tubuh para pemuda di kawasan tersebut.

Berdasarkan pantauan, anak panah itu menghujam ke bagian badan, tangan hingga wajah. Anak panah itu terlihat lengket di tubuh beberapa pemuda.

Informasi diperoleh, kelompok yang tawuran diduga kelompok pemuda Ujung Tanjung Pasir dan kelompok Pemuda Bagan Tambahan, Bagan Deli.

Baca juga: Tawuran di Belawan Pecah, Sejumlah Anak Muda Kena Panah

Kedua kubu saling serang dengan menggunakan parang, batu serta anak panah. Beberapa anak panah tertancap di beberapa bagian tubuh kelompok-kelompok itu.

Para warga sekitar pun mengaku resah dengan peristiwa tersebut. Mereka takut menjadi korban salah sasaran aksi itu. Pasalnya, peristiwa itu terjadi dari siang hingga sore hari.

Terkait peristiwa itu, Praktisi Hukum Direktur LBH Cakra Keadilan, Helmax Alex Sebastian Tampubolon pun angkat bicara. Ia mempertanyakan keberadaan Aparat Penegak Hukum (APH).

“Saya amati dalam beberapa bulan ini yang namanya tawuran di Belawan sudah mulai menurun. Ini kenapa tiba-tiba pecah dan aparat penegak hukum Polres Pelabuhan Belawan kebobolan ya?,” ujar Alex dihubungi, pada Jumat (1/11/24).

Baca juga: Mencekam Tawuran di Selambo, 3 Orang Dikabarkan Tewas

Alex pun mendesak pihak Polres Pelabuhan Belawan menindak tegas para pelaku tawuran. Menurutnya, pihak kepolisian sejatinya harus memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga di wilayah hukumnya.

“Anak panah beterbangan dimana-mana. Ada yang lengket di tubuh sekelompok pemuda. Seakan-akan hukum rimba merajalela di Belawan ini. Penegakan hukum di Belawan kesannya tak lagi dianggap ada oleh para pelaku tawuran,” ketusnya.

Lanjutnya, jika aksi tawuran terus berlangsung di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan, akan berdampak dengan ekonomi warga sekitar. Pasalnya, warga sekitar ketakutan dalam menjalankan aktivitasnya.

“Kalau sering terjadi tawuran pastinya pertumbuhan ekonomi di Belawan ini akan sangat terganggu. Warga akan terus ketakutan karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (putra/hm27)

Related Articles

Latest Articles