Dairi, MISTAR.ID
Sebanyak 21 pelajar SMA dan SMK bolos terjaring petugas Satpol PP Dairi, Kamis (31/10/24). Bahkan, dua diantaranya tidak bisa menyebutkan sila pancasila saat mendapat hukuman dari petugas.
“Ada dua orang pelajar yang tidak hafal saat kita minta menyebutkan isi Pancasila,” ujar Kepala Satpol PP Dairi, Horas Pardede usai memberikan pembinaan terhadap para pelajar yang bolos tersebut.
Horas mengatakan, sebelumnya pihaknya mendapat laporan dari masyarakat tentang maraknya para pelajar bolos di warung-warung dan tempat tongkrongan saat jam belajar-mengajar berlangsung.
“Kegitan para pelajar yang bolos itu telah meresahkan masyarakat,” katanya.
Sesuai Perda Dairi, penertiban pelajar dilakukan Satpol PP dilakukan dua kali sebulan. Saat razia berlangsung, Horas mengatakan banyak pelajar melarikan diri ketika melihat petugas Satpol PP datang. “Razia sebelum-sebelumnya kita juga berhasil menjaring puluhan pelajar dan diserahkan kepada pihak sekolah masing-masing untuk dibina,” ucapnya.
Baca Juga : Belasan Pelajar Bolos di Siantar Terjaring Razia
Horas berharap pihak sekolah agar lebih memperketat pengawasan terhadap anak didiknya. Sebab, laporan masyarakat menyebut tidak jarang diantara pelajar yang bolos merupakan lawan jenis.
“Untuk mengantisipasi hal negatif, kita minta kembali para pihak sekolah agar perketat pengawasan benar-benar kopreatif dan seluruh pihak, masyarakat, agar sama-sama turut memgawasi,” sebutnya.
Horas mengatakan, para pelajar banyak terjaring di sejumlah tempat seperti warung internet (warnet), warung, dan tempat-tempat kenakalan pelajar lainnya. Untuk para pelajar yang terjaring hari ini didominasi siswa SMK Swasta. (manru/hm24)