Jakarta, MISTAR.ID
Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ali Khomsan MS, menekankan pentingnya variasi menu dalam program makan siang bergizi gratis untuk memastikan kecukupan gizi dan nutrisi anak-anak.
Dalam penjelasannya kepada Antara yang dikutip Mistar, Prof. Ali menyatakan bahwa kombinasi makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan sangat penting dalam menyuplai kebutuhan gizi anak secara keseluruhan.
“Variasi menu ini tidak hanya melengkapi asupan gizi, tetapi juga berperan dalam menyeimbangkan asam amino dari berbagai komoditas. Nutrisi tertentu, seperti asam lemak dan omega 3, juga penting untuk pembentukan otak anak,” ungkapnya.
Ali mengingatkan bahwa perhatian khusus harus diberikan pada variasi lauk pauk hewani untuk mencegah anemia, yang merupakan masalah gizi yang umum di kalangan anak usia sekolah akibat kekurangan zat besi. “Lauk-pauk hewani menjadi sumber utama zat besi yang dibutuhkan,” jelasnya.
Baca juga: Sukseskan Program Pangan, Dinas Perikanan Sumut Harapkan Tambahan Anggaran
Selain itu, ia merekomendasikan agar anak-anak juga banyak mengonsumsi sayuran untuk memenuhi kebutuhan serat, vitamin, dan mineral. Sayuran seperti bayam dan kangkung dapat meningkatkan asupan zat besi dan vitamin C, sedangkan kol dan sawi memiliki zat anti karsinogen yang bermanfaat bagi kesehatan.
Prof. Ali merekomendasikan agar anak-anak mengonsumsi tiga porsi sayur dan dua porsi buah setiap harinya, disertai dengan asupan nutrisi lainnya. Pengenalan beragam makanan sejak dini juga dianggap penting agar anak-anak dapat menikmati variasi makanan dan menghindari sikap pilih-pilih.
“Orang tua harus mengenalkan beragam makanan kepada anak-anak sejak usia dini. Anak yang cenderung memilih makanan akan kesulitan memenuhi kebutuhan gizi yang bervariasi,” tambahnya.
Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan program makan siang bergizi gratis ini tidak hanya mencukupi kebutuhan nutrisi, tetapi juga membentuk kebiasaan makan sehat yang berkelanjutan bagi anak-anak. (ant/hm25)