Jakarta, MISTAR.ID
Kepala Instagram, Adam Mosseri, mengungkapkan bahwa platform media sosial ini menerapkan strategi pengelolaan kualitas video berdasarkan popularitas konten.
Menurutnya, Instagram hanya menggunakan kualitas terbaik untuk video yang memiliki banyak penonton, sementara video dengan sedikit penonton akan ditayangkan dalam kualitas lebih rendah.
Dalam sesi tanya jawab yang disiarkan oleh Mosseri, dia menjelaskan bahwa Instagram ingin menampilkan video dengan kualitas tertinggi, tetapi jika sebuah video tidak mendapatkan banyak penayangan dalam waktu lama, platform akan beralih ke versi kualitas rendah.
“Jika sebuah video tidak ditonton dalam waktu lama-karena sebagian besar penayangan terjadi di awal-kami akan beralih ke video dengan kualitas yang lebih rendah,” ungkap Mosseri.
Baca juga: Meta Blokir Akun Pelacak Jet Pribadi Milik Tokoh Publik
Meski begitu, dia menambahkan bahwa jika video tersebut kembali mendapatkan penonton, Instagram akan me-render ulang video dengan kualitas lebih tinggi. Hal ini, menurutnya, merupakan upaya untuk menampilkan konten berkualitas baik, baik dari segi isi maupun visual.
Langkah ini dinilai konsisten dengan pendekatan yang diambil oleh perusahaan induk Instagram, Meta. Pada 2021, Meta telah memproyeksikan kesulitan dalam mengimbangi jumlah video yang terus meningkat di platformnya, yang diperkirakan mencapai 4 miliar video per hari di Facebook pada tahun 2023.
Meta juga menyebutkan bahwa mereka akan menghemat sumber daya komputasi untuk video yang relatif sedikit ditonton, sehingga memberikan akses lebih cepat untuk unggahan baru. Setelah video mendapatkan waktu tonton yang cukup tinggi, mereka akan memprosesnya dengan kode yang lebih kuat untuk meningkatkan kualitas tayangan.
Dengan kebijakan ini, Instagram berharap dapat mengoptimalkan pengalaman pengguna sambil mengelola sumber daya yang ada dengan lebih efisien. (ant/hm25)
