Beirut, MISTAR.ID
Israel melancarkan 17 serangan udara ke markas Hizbullah di Beirut Selatan pada Rabu malam, menghancurkan enam bangunan perumahan dan menyebabkan kebakaran besar di kawasan Laylaki dan Jnah.
Serangan ini menandai malam paling brutal sejak awal agresi Israel terhadap Lebanon pada 23 September lalu.
Menurut Dewan Menteri Urusan Bencana Lebanon, agresi Israel telah menewaskan 2.350 orang dan melukai 11.803 lainnya. Rekaman AFPTV menunjukkan ledakan besar dan suara rentetan bom mengguncang wilayah selatan Beirut dan Tyre, area yang dikuasai Hizbullah.
Baca juga: Israel Tingkatkan Tekanan di Gaza, 16 Tewas, Kampanye Vaksin Polio Ditunda
“Malam itu seluruh kota bergetar,” kata Rana, seorang warga yang terpaksa melarikan diri ke tepi pantai setelah peringatan evakuasi militer Israel. Bilal Kashmar, dari unit manajemen bencana di Tyre, mengatakan lebih dari 400 apartemen rusak dan kota Tyre hampir sepenuhnya dievakuasi.
Agresi ini berlangsung di tengah kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Tel Aviv. Meskipun AS mendesak Israel untuk meredam eskalasi, Washington tetap memberikan dukungan penuh bagi Israel, khususnya dalam menghadapi ancaman dari Iran dan sekutu-sekutunya di kawasan.
Selain bertempur melawan Hizbullah di Lebanon, Israel juga terlibat konflik dengan Hamas di Gaza sejak 7 Oktober 2023 dan menghadapi ketegangan yang meningkat dengan Iran serta milisi pro-Iran lainnya di Timur Tengah. (cnn/hm25)
